INDONEWS.ID

  • Selasa, 28/11/2023 19:57 WIB
  • TKN Prabowo - Gibran Bantah Megawati soal Orde Baru, Tegaskan Kekuasaan Jokowi Terdesentralisasi

  • Oleh :
    • karim
TKN Prabowo - Gibran Bantah Megawati soal Orde Baru, Tegaskan Kekuasaan Jokowi Terdesentralisasi
Duh! Megawati: Milenial Minim Sumbangsih Untuk Negara, Bisanya Hanya Demo

Bantahan TKN Prabowo - Gibran terhadap pernyataan Megawati Soekarnoputri yang membandingkan pemerintahan Jokowi dengan Orde Baru (Orba) mencuat. Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, menilai bahwa pandangan Megawati tersebut tidak tepat.

Menurut Nusron, salah satu ciri khas Orba yang tidak terjadi pada kepemimpinan Jokowi saat ini adalah sentralisasi kekuasaan di satu partai. Dia menegaskan bahwa situasi sekarang berbeda, dan kekuasaan terdesentralisasi ke berbagai partai.

Baca juga : Hari Konsumen Nasional, Pakar Ilmu Konsumen IPB University Soroti Fenomena Pinjol dan Judi Online

"Dulu zaman Orde Baru, kekuasaan hanya berada di tangan satu partai, sekarang apakah ciri-ciri tersebut terdapat dalam kepemimpinan Pak Jokowi? Tidak. Kekuasaan saat ini terdistribusi ke berbagai partai," ujar Nusron di Media Center TKN, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/11/2023).

Nusron memberikan contoh dengan menunjukkan bahwa jabatan menteri di kabinet Jokowi-Ma`ruf Amin diisi oleh kader dari berbagai partai, termasuk yang bukan berasal dari partai tertentu.

Baca juga : PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI

"Menko Perekonomian dari Golkar, Menteri Aaratur Negara dari PDIP. Jadi jika ada pernyataan bahwa ini mirip Orde Baru karena ada mobilisasi ASN, yang bertanggung jawab terhadap itu adalah Menpan RB. Tidak perlu menyoroti dari partai tertentu," ungkap Nusron.

Nusron juga menyoroti ciri khas Orba lainnya, yaitu penggunaan intelijen negara untuk menakut-nakuti rakyat. Dia menegaskan bahwa praktik semacam itu bukan terjadi pada pemerintahan Jokowi. Dia juga menekankan perlunya masyarakat bersikap kritis terhadap informasi yang diterima.

Baca juga : Perselisihan PHPU Pilpres, TPN: Megawati Siap Hadir Jika Dipanggil MK

"Salah satu ciri Orde Baru adalah penggunaan Intelijen Negara untuk menakut-nakuti orang, membuat pakta integritas untuk mendukung calon tertentu. Saya tahu hal tersebut dilakukan oleh pihak tertentu, bukan oleh Pak Jokowi. Kita semua harus paham bahwa aparatur-aparatur tersebut memiliki kedekatan dengan pihak tertentu," tambahnya.

Nusron menambahkan bahwa terbatasnya keberadaan partai juga merupakan ciri Orba, tetapi saat ini terdapat 18 partai. Ia menyimpulkan bahwa tidak ada tanda-tanda nyata bahwa kekuasaan yang dipimpin oleh Jokowi mengarah pada praktik Orde Baru.

Megawati sebelumnya telah menyampaikan kekecewaannya terhadap penguasa yang dianggapnya bertindak seperti era Orde Baru. Pernyataan tersebut memicu reaksi positif dari relawan Ganjar-Mahfud yang hadir di acara Rakornas Organ Relawan tersebut. Megawati juga mengajak rakyat untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada Pemilihan Presiden 2024.

Artikel Terkait
Hari Konsumen Nasional, Pakar Ilmu Konsumen IPB University Soroti Fenomena Pinjol dan Judi Online
PJ Bupati Maybrat Gelar Buka Puasa Bersama, Hadirkan Dr. Indah Megawati dari Kementan RI
Perselisihan PHPU Pilpres, TPN: Megawati Siap Hadir Jika Dipanggil MK
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas