INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/12/2023 09:02 WIB
  • BPIP Cek Kesiapan Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 1 Asmat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
BPIP Cek Kesiapan Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 1 Asmat

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebagai rangkaian kunjungan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila (PMPIP), Aris Heru Utomo beserta staf mengunjungi SMA Negeri 1 di Distrik Agats, Asmat, Kamis (7/12/2023).

Tujuan kunjungan adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pembelajaran pendidikan Pancasila di Asmat, khususnya terkait pemberlakuan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila yang dibuat oleh BPIP dan Pusat Perbukuan Kemendikbudristek.

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

Direktur PMPIP dan staf BPIP disertai Kepala Bidang Ideologi dan Wasbang Kesbangpol Kabupaten Asmat, Ady Waluyo, diterima oleh dua orang guru yaitu Abu Bakar, guru pendidikan Agama Islam dan Jojor Sihotang, guru pendidikan kewarganegaraan dan pembina Paskibraka sekolah. Keduanya mewakili kepala sekolah SMAN 1 Agats yang sedang dinas luar kota.

Dari perbincangan dengan kedua guru tersebut, diketahui bahwa SMAN 1 Agats, menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas 11 dan 12 Sedangkan untuk kelas 10 sudah menggunakan kurikulum Merdeka.

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila

Dalam kaitannya dengan pendidikan Pancasila, diketahui bahwa untuk kelas 11 dan 12 masih menggunakan buku "Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila" terbitan 2016.

“Bukunya masih menggunakan buku terbitan 2016, masih buku lama ya.” tanya Aris sembari melihat-lihat koleksi buku Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila yang ada di Perpustakaan SMAN 1 Agats.

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional

Guru Pendidikan Pancasila SMAN 1 Agats, Jojor Sihotang menjelaskan bahwa selama ini yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah buku-buku lama.

"Buku-buku yang kami gunakan sudah mengikuti perkembangan. Namun memang ada perubahan-perubahan yang terus kami ikut melalui media, maupun kegiatan-kegiatan penyuluhan dari pusat.” ujar Sihotang

"Kami belum menerima informasi ataupun arahan dari dinas pendidikan terkait pemberlakuan BTU Pendidikan Pancasila yang baru," tambah Sihotang.

"Sekarang sudah hadir BTU Pendidikan Pancasila yang disusun oleh Kemendikbudristek dan BPIP, kemarin bulan Agustus 2023 sudah launching.” jelas Direktur PMPIP

Direktur PMPIP kemudian menambahkan bahwa BTU Pendidikan Pancasila sudah diluncurkan oleh BPIP dan Kemendikbudristek pada Agustus 3023 lalu. Buku tersebut sudah bisa diperoleh dalam format digital melalui aplikasi SIBI Kemendikbudristek. Namun jika hendak mendapatkan format cetak bisa berkonsultasi dengan kepala sekolah atau pejabat terkait agar bisa mencetak menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Untuk penguatan tenaga pengajar pendidikan Pancasila, saat ini BPIP terus mendorong Kemendikbudristek untuk segera mengimplementasikannya, termasuk menyosialisasikannya secara masif dan terstruktur ke seluruh dinas pendidikan di Indonesia dan sekolah-sekolah.

Pada akhir kunjungan, Direktur PMPIP menyerahkan buku "Lambang Garuda Pancasila", "Menemukan Kembali Api Pancasila melalui Pidato-Pidato Bung Karno", "Paskibraka dan Stunting" dan "Bola Bundar Bulat, Politik dan Bisnis dari Piala Dunia di Qatar" untuk koleksi perpustakaan sekolah.

Diharapkan buku-buku tersebut dapat menambah pengetahuan guru dan siswa, khususnya mengenai Pancasila. Diharapkan pula buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengayaan dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Pancasila, ternasuk dalam pelaksanaan pembinaan Paskibraka di SMAN 1 Agats.

“Buku ini bisa diperbanyak kalau memang perlu, dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk memahami lambang negara Garuda Pancasila, juga ada yang bisa digunakan sebagai materi pembinaan Paskibraka ini seperti yang terdapat dalam buku Paskibraka dan stunting.” Ujar Aris sembari menyerahkan buku ke perwakilan guru SMAN 1 Agats.

Kedua guru tersebut sangat berterimakasih atas kunjungan BPIP dan berterima kasih atas buku yang diberikan. Sesuai harapan, nantinya bisa digunakan untuk melaksanakan pembinaan kepada para siswa di SMAN 1 Agats.

Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila
Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas