INDONEWS.ID

  • Rabu, 03/01/2024 21:28 WIB
  • Mengenang Rizal Ramli: Kesaksian Indra Setiawan Kakak Tingkat di ITB

  • Oleh :
    • very
Mengenang Rizal Ramli: Kesaksian Indra Setiawan Kakak Tingkat di ITB
Bang RR wafat. (foto: Indonews.id/Very)

Jakarta, INDONEWS.ID - Berbagai kenangan manis dan penuh haru biasanya diungkapkan ketika seorang sahabat meninggalkan kita, wafat. Begitu juga saat Rizal Ramli yang meninggal dunia pada Selasa (3/1/2024) sekitar pukul 19.30.

Para sahabat, teman kelas, kerabat dan keluarga berkumpul di rumah duka, di Jalan Bangka IX Nomr 49R, Mampang, Prapatan, Jakarta Selatan. Mereka datang dari berbagai kelompok masyarakat.

Baca juga : Raih Gelar Doktor, Stafsus Mendagri Herry Heryawan Berhasil Pertahankan Disertasi Tentang Pemolisian Demokratis

Tidak ketinggalan, para alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tinggal di Jakarta. Mereka adalah para teman kelas, adik, maupun kakak kelas Bang RR –begitu Rizal Ramli lazim disapa.

Salah satunya adalah Indra Setiawan, mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Dia memiliki kenangan yang membekas dengan mantan Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur itu.

Baca juga : Atikoh soal Pendidikan Anak: Menolak Supir Membuka Pintu Mobil untuk Alam Ganjar

“Saya memiliki kenangan dengan Rizal Ramli yaitu ketika beliau memberi kesaksian yang meringankan saya terkait perkara Pollycarpus dalam kasus meninggalnya aktivis HAM, Munir,” ujarnya saat dimintai kesaksiannya terkait sosok Rizal Ramli.

Waktu itu, kata Komisaris Utama PT Sinergi Aero Angkasa tersebut, mantan Menko Kemaritiman itu memberi kesaksian bahwa Indra Setiawan tidak mungkin ikut merencanakan kasus tersebut karena “membunuh ayam saja dia takut”.

Baca juga : Kenangan Prabowo Subianto tentang Keluarga dan Masa Kecil yang Penuh Makna

Menurut Indra, mantan Dirut Bulog tersebut juga sangat teguh pada prinsip. “Hal inilah yang membuat Rizal Ramli terkesan blak-blakan bila berbicara. Dia akan melawan bila ada sesuatu hal yang melawan dengan prinsip yang dia pegang,” ujar Indra yang terpaut 3 tahun lebih tua dari Bang RR.

Teman lain pun menimpal. Dia mengatakan bahwa para alumnus ITB tersebut sebenarnya sudah berencana untuk reuni bersama. “Tadinya kami berencana reuni di villa milik bang Rizal Ramli di Puncak,” ujarnya.

“Manusia memang berancana, namun Tuhanlah yang menentukannya,” ujarnya.

Sore tadi ada banyak tokoh yang melayat. Ada politisi PDI Perjuangan, Eros Djarot, politikus Partai Demokrat Jafar Hafsah, dan Menko Polhukam, Mahfud MD. Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dan Hasjim Djojohadikusumo. Jelang sore hari, ada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Kabar duka itu diungkapkan oleh Staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” ujarnya.

(Indra Setiawan (kiri) mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia bersama teman-teman alumni ITB. Foto: Indonews.id/Very)

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didik J. Rachini mengungkapkan bahwa Rizal Ramli terus menjadi oposisi terhadap pemerintahan. Selama hidupnya, Bang RR hanyut di dalam arus gerakan, yang menjadikan rumahnya markas diskusi dan sekaligus gerakan. 

“Itu semua untuk satu tujuan kontrol terhadap demokrasi. Karena tidak hendak masuk ke alam sistem dan tetap menempatkan dirinya di luar, maka gerakannya terus-menerus dan selamanya menjadi oposisi kritis, bahkan sangat kritis,” ujarnya.   

Melansir dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 10 Desember 1954. Dia merupakan mantan aktivis mahasiswa yang menjadi pakar ekonomi.

Rizal Ramli merintis jalan hidup dengan susah payah. Sebagai anak yatim-piatu, ia harus membiayai sendiri kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tekanan hidup itu justru mendekatkan dirinya dengan problematika masyarakat.

Pada 1978, ia ikut dalam gerakan menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden. Kejadian itu memberinya ruang di sel selama 18 bulan. Lepas dari penjara, Rizal Ramli banyak meniti pendidikan di luar negeri. Ia memperoleh gelar doktor dari Boston University dan sejurus kemudian memutuskan pulang ke tanah air.

Tiba di Indonesia, Rizal mendirikan Econit (1992), sebuah lembaga pengkajian ekonomi. Dari Econit inilah, Rizal menuai reputasinya. Ia banyak mengkritik kebijakan pemerintah yang dirasakan tidak adil bagi masyarakat.

Namanya mulai familiar setelah dia menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) periode 2000-2001. Di tahun yang sama Rizal juga menjabat Menko Ekonomi, Keuangan dan Industri.

Di era pemerintahan Presiden Jokowi, Rizal Ramli dipercaya menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia pada 2015 hingga 2016. Rizal Ramli dikenal sangat kritis saat menjadi Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia. Ucapan yang terkenal adalah `rajawali ngepret` atau Raja Ngepret. ***

Artikel Terkait
Raih Gelar Doktor, Stafsus Mendagri Herry Heryawan Berhasil Pertahankan Disertasi Tentang Pemolisian Demokratis
Atikoh soal Pendidikan Anak: Menolak Supir Membuka Pintu Mobil untuk Alam Ganjar
Kenangan Prabowo Subianto tentang Keluarga dan Masa Kecil yang Penuh Makna
Artikel Terkini
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas