Nasional

Buntut Rekomendasi Pilkada, OSO dan Sudding Saling Pecat

Oleh : very - Senin, 15/01/2018 10:48 WIB

Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang (kiri) didampingi Sekjen Hanura, Syarifudin Sudding. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Partai Hanura mendadak bergejolak. Tiba-tiba saja aksi saling pecat antar petinggi partai terjadi.

Kubu pertama yaitu Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) akan memecat Sekjen Partai Hanura Syarifudin Sudding. Rapat pemecatan digelar di Ballroom Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).

"Nanti aja, ya, mau dirapatin dulu. Sekarang di Hotel Manhattan pukul 09.00 WIB," ujar Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani seperti dikutip kumparan.com.

Sementara, di kubu yaitu Syarifudin Sudding juga akan melakukan pemecatan kepada Ketum Hanura, OSO. Rapat digelar di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan.

Sebenarnya, acara di Hotel Ambhara akan dilaksanakan di Hotel Sultan dengan dihadiri langsung sesepuh dan pendiri Partai Hanura yakni Jenderal (Purn) Wiranto, Jenderal (Purn) Subagyo HS, dan Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Tetapi, tiba-tiba lokasi acara diubah ke Hotel Ambhara.

Penyebab saling pecat itu dikabarkan karena masalah SK rekomendasi Pilkada 2018.

Bahkan di Hotel Ambhara, sudah ada tulisan nama Plt Ketua Umum di meja konferensi pers.

OSO diberikan mosi tidak percaya oleh kubu Sudding. Mosi tidak percaya ini bisa berujung pemecatan, apalagi, Ketua Dewan Pembina Hanura, Wiranto, ada di kubu Sudding.

OSO dilantik sebagai ketua umum Partai Hanura pada 22 Desember 2016. Masa jabatan OSO sebagai ketum Hanura baru akan berakhir 2020 mendatang. OSO dipilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar di DPP Hanura. (Very)

Artikel Terkait