Gubernur DKI Anies Baswedan yang dicegah anggota Paspampres saat hendak mendampingi Presiden Jokowi memberikan trofi Piala Presiden kepada Persija (Istimewa)
Jakarta, INDONEWS.ID- Meski Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018 Maruarar Sirait sudah meminta maaf dan mengaku dirinya tidak mengerti aturan keprotokoleran, sepertinya polemik penghadangan Gubernur DKI Anies Baswedan terus bergulir disetiap kalangan.
Menurut Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian, pencegahan atau penghadangan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan ke podium penyerahan Piala Presiden oleh panitia malah memunculkan simpati yang kuat dari publik.
Baca juga : PKB dan PKS: Deideologisasi Partai?
Pasalnya, kata Pipin, penghadangan ini menunjukkan ada kekhawatiran jadi pesaing kuat Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Pencegahan itu menunjukkan ada pihak yang belum move on. Mereka khawatir Gubernur Anies menyalip elektabilitas Presiden Jokowi pada Pilpres 2019," kata Pipin di Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Baca juga : Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur
Dengan tindakan tersebut, Pipin menilai, malah membuat simpati publik kepada Anies semakin meningkat karena diakibatkan cara-cara yang tak patut.
Seperti diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan saat menghadiri Final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/2) lalu. Sebab, Anies dihalangi Paspampes saat ingin turun ke lapangan menemani Presiden Joko Widodo untuk memberikan piala ke tim Juara Persija Jakarta.(hdr)
Baca juga : SMRC: Pendukung Gerakan 212 Pilih Anies 42 Persen, Prabowo 35 Persen, dan Ganjar 18 Persen