Daerah

Cegah Penurunan Tanah, Pemprov DKI ajak Warga Berhenti Gunakan Air Tanah

Oleh : hendro - Rabu, 21/03/2018 14:13 WIB

Wagub DKI Sandiaga Uno

Jakarta, INDONEWS.ID – Untuk mencegah penggunaan air tanah yang berlebihan sehingga mengakibatkan turunnya permukaan air tanah di DKI, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengajak warga DKI menghentikan penggunaan air tanah dan beralih ke perpipaan.

"Saya nyatakan untuk daerah sini (Kebayoran Baru), kami mulai. Jangan kaget kalau lihat cracking house, misalnya terbelah jalan. Orang bilang ada gempa. Enggak, ini simpel aja karena tanahnya turun dan bangunannya enggak kuat menyangganya," kata Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).

Menurut Sandi, akibat penggunaan air tanah oleh masyarakat yang berlebihan menyebabkan penurunan muka air tanah di ibu kota mencapai tujuh sentimeter per tahun. Karena itu, dirinya akan mengajak masyarakat DKI untuk menghentikan kebiasaan tersebut dengan menyebar famflet agar mau bereralih ke pipaniasasi.

Untuk diketahui, total jumlah air tanah dangkal (aquifer tidak tertekan) maksimal yang dapat diambil adalah sebesar 36,17 juta meter kubik per tahun. Pengambilan air tanah dangkal yang berlebihan menyebabkan terjadinya intrusi air laut dan penurunan permukaan tanah.

Bahkan dalam keterangan tertulisnya Dinas Lingkungan Hidup DKI  menyampaikan, pemanfatan sumber daya air tanah di DKI Jakarta sudah melebihi daya dukungnya. Hal ini disebabkan belum terjangkaunya cakupan layanan jaringan air perpipaan dan belum terpenuhinya kualitas maupun kontinuitas ketersediaan air oleh penyelenggara penyediaan air perkotaan DKI Jakarta.

Selain itu, terbatasnya sumber daya air tawar di daratan pulau dan bertambahnya penduduk di pulau menyebabkan peningkatan konsumsi air tanah. (hdr)

Artikel Terkait