Politik

Pidato Prabowo Subianto Dinilai Manipulatif dan Memprovokasi TNI

Oleh : very - Minggu, 09/09/2018 16:14 WIB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Bakal Calon Presiden RI 2019, Prabowo Subianto dinilai telah mengeluarkan penilaian yang bersifat provokatif, menyesatkan dan tanpa didukung data dan fakta. Hal itu terekspose dalam sambutan acara ulang tahun Djoko Santoso, yang digadang-gadang sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno, pada Sabtu tanggal 8 September 2018. 

“Prabowo Subianto telah mencekoki Tim Kampanye Nasionalnya dengan informasi-informasi yang mengandung kebohongan, manipulatif bahkan bersifat provokatif karena secara terbuka mengajak masyarakat dan TNI agar tidak percaya kepada Pemerintah, sebagaimana nampak dalam kata-kata yang diucapkan Prabowo Subianto dalam sambutannya itu,” ujar Koordinator TPDI, Petrus Selestinus melalui siaran pers, di Jakarta, Minggu (9/9/2018).

Prabowo dalam sambutannya itu menyatakan bahwa "ekonomi Indonesia lemah karena kekayaan alam tidak di tangan kita tetapi di tangan orang asing, di tangan yang tidak setia kepada Pancasila dan NKRI. Tentara seolah percuma membela negara tetapi kekayaan alam dikuasai pihak asing. Percuma pula perjuangan kemerdekaan dilakukan, jika setelah merdeka justru dikuasai pihak asing. Jadi sebagai prajurit, untuk apa kita dulu berjuang mempertahankan kemerdekaan untuk melihat negara kita dikuasai oleh bangsa lain".

Kata-kata yang digunakan Prabowo Subianto dalam sambutannya itu, jelas mengandung muatan yang manipulatif, provokatif dan tidak berdasarkan bukti-bukti alias fiksi.

“Mempengaruhi masyarakat dengan informasi yang bermuatan tipu muslihat dan kebohongan, apalagi digunakan sebagai modal kampanye, jelas merupakan tindakan ‘bunuh diri’, karena ternyata masyarakat dan TNI jauh lebih cerdas dan kritis dari seorang Prabowo Subianto dalam menilai slogan-slogan bombastis yang tidak didukung dengan bukti-bukti terutama tentang hal-hal strategis yang secara faktual berbeda dan bertentangan dengan apa yang dilihat dan dirasakan oleh masyarakat dan anggota TNI diseluruh Indonesia,” ujarnya.

Prabowo Subianto, seharusnya mengekspose materi-materi yang kontennya berisi tentang pendidikan politik yang jujur dan sehat bagi masyarakat, karena kita belum memasuki tahapan kampanye. “Karena itu penilaian Prabowo Subianto yang tidak didukung dengan data yang obyektif dan bertentangan dengan fakta-fakta sosial yang ada, semakin memperjelas mana yang fiksi dan mana yang realitas,” ujarnya. (Very)

Artikel Terkait