Nasional

Antisipasi Bencana, BMKG Usulkan Tambahan Satelit Khusus

Oleh : hendro - Senin, 08/10/2018 20:55 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada acara The 9th Asia/Oceana Meteorological Satellite User`s Conferencecam (AOMSU-9) di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Jakarta, INDONEWS.ID - Untuk mengantisipasi lambatnya informasi yang masuk ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akibat matinya listrik dan jaringan komunikasi. Seperti yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. 

BMKG mengusulkan adanya tambahan satelit khusus untuk proses mitigasi bencana di tanah air. Demikian Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dengan satelit, kata Dwikorita,  data-data informasi potensi bencana bisa lebih cepat dan akurat disampaikan ke masyarakat.
 
"Kami, saya selaku BMKG mengusulkan adanya satelit khusus untuk bencana," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada acara The 9th Asia/Oceana Meteorological Satellite User`s Conferencecam (AOMSU-9) di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Lebih jauh Dwikorita menjelaskan, satelit tersebut memiliki keunggulan dari segi optikal karena ketika ada awan atau cuaca mendung, satelit ini masih bisa melihat menembusnya, seperti melihat kapal di laut atau orang dibawah dedaunan. "Bahkan dapat melihat klorofil di dasar laut," ujarnya 

Bicara soal gempa bumi, tambah Dwikorita, jika satelit mengambil gambar setiap harinya di lokasi yang sama, sebut saja Palu, maka jika jarak waktu yang dibutuhkan adalah 24 jam, maka bisa saja diketahui ke mana tsunami akan mengarah dilihat dari pergerakan air laut.

"Dengan presisi kamera optik di satelit hingga 1 meter atau bahkan 40 cm, hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk menentukan ke mana regu penyelamat dan bantuan logistik akan dikirim. Kalian bisa melihat gedung mana yang rata dengan tanah," ujarnya menambahkan.

Dwikorita juga mengakui, satelit ini tidak bisa serta-merta bisa memprediksi kapan bencana akan terjadi. Tapi, menurutnya ini penting dalam melakukan pemulihan terhadap daerah terdampak bencana.(hdr)

Artikel Terkait