Pramugari Lion Air JT 610, Shintia Melina (Foto Sreenshoot tvonenews)
Jakarta, INDONEWS ID – Pesawat Lion Air JT 610, tujuan Jakarta Pangkalpinang yang jatuh di perairan Karawang, beberapa hari lalu telah meninggalkan duka bagi tiga keluarga korban Pramugari, Shintia Melina,Mery Yulyanda dan Citra Novita. Seperti ini pesan terakhirnya.
Shintia Melina yang merupakan supervisor pramugari Lion Air JT 610, yang berusia 25 tahun ini berasal dari Padang Sumatera Barat telah mengabdi di Lion Air selama enam tahun.
Sang ibu yang mendengar dan mendapatkan kabar ini sangat terkejut. Karena menurut ibunya Shintia baru pulang ke rumahnya satu bulan yang lalu. Saat maskapai menugaskannnya Jakarta-Padang. Sejak itulah ibunya mengatakan bahwa anaknya itu tidak mengirimkan kabar padahal menurut ibunya setiap anaknya ingin pergi kemanapun selalu memberikan kabar.
Namun sayang usai satu bulan lalu tidak ada kabar dari sang anak hingga putrinya ini menghadap Ilahi Robbi.
Seperti yang dikutip dari siaran tvonenews.com, Mery Yulyanda, merupakan pramugari yang ikut terbang dipenerbangan tersebut. Mery kabarnya akan menikah April mendatang. Jatuhnya pesawat ini mendatangkan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Salah satu orang yang merasa kehilangan adalah Husni Fadil, kekasihnya. Husni mendapatkan kabar setelah Mery melakukan briefing. Hal itu ia terima setelah Mery menunjukan chating WA-nya. Namun takdir mengatakan lain.
Pesan terakhir juga diungkapkan dari Citra Novita Anggelia Putri. Pramugari, perempuan kelahiran 1992 ini berasal dari Magelang minta dibelikan kasur baru oleh kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya sangat terkejut mendengar jatuhnya Lion Air JT 610.
Padahal kasur yang dipesannya tersebut telah datang bersamaan dengan musibah Lion Air JT 610.
Selain itu Citra memposting di FB-nya. Ia mengunggah foto senja lengkap dengan lafadz Allah yang dibentuk seperti hati. Foto ini merupakan foto terakhirnya. (Abdi.K)