Bisnis

Ini Kata CEO Busana Aparel Grup Perihal Pengembangan Bisnis Morowali

Oleh : Abdi Lisa - Minggu, 13/01/2019 09:15 WIB

Secara biaya, kawasan ini sangat efisien otomatis biayanya bisa dihemat banyak (Foto Ist)

Morowali, INDONEWS, ID – Menko Maritim Luhut Pandjaitan mendukung dan mendorong pengembangan kawasan bisnis Morowali. Perihal mengenai bisnis Morowali, Mr Maniwanen, CEO dari Busana Aparel Grup yang mewakili sektor swasta sangat kagum pada kawasan ini.

Pada kesempatan tersebut Mr Maniwanen, di depan hadirin dan di depan Menko Luhut, menuturkan, kekagumannya pada kawasan industri ini.

"Secara biaya, kawasan ini sangat efisien otomatis biayanya bisa dihemat banyak. Setelah berkeliling tadi, saya tidak percaya akan pernyataan orang yang mengatakan ini bentuk invasi Cina, tidak ada itu. Mereka datang ke sini membawa modal,” kata Mr Maniwanen, Kamis (10/1).

Menurutnya, bahwa tenaga kerja asing yang dari Cina tersebut datang ke sini gajinya dua kali atau tiga kali lipat. Mereka tinggalkan keluarga di sana untuk datang ke sini.

“Pasti perusahaan juga tidak mau berlama-lama mempekerjakan orang asing ini,” katanya.

Namun demikian, Mr Maniwanen sangat yakin tenaga kerja asing tersebut tidak akan selamanya di Indonesia.

Hal senada juga dikatakan oleh Hariman Siregar. Para pengusaha itu pasti tidak akan lama mempekerjakan mereka di sini. Ongkosnya terlalu mahal untuk mereka. Hal-hal seperti ini tidak perlu dipolitisasi.

“Indonesia Morowali Industri Park (IMIP) dari 30.028 tenaga kerja di sana, ada 3.100 tenaga kerja asing dengan masa kontrak paling lama tiga tahun,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa saat kunjungannya ke Indonesia Morowali Industri Park (IMIP), Menko Maritim Luhut Pandjaitan sangat mendukung dan mendorong pengembangan kawasan bisnis Morowali.

Menko Luhut menggelar pertemuan makan malam dengan investor atau calon investor dari Cina yang berpartisipasi dalam mengembangkan kawasan industry. Di depan para hadirin, Menko Luhut menuturkan, bahwa pemerintah sangat mendorong upaya pengembangan kawasan industri ini tetapi ada syarat yang tidak boleh diabaikan.

"Pemerintah akan membantu agar ini bisa dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus tetapi syaratnya, Anda harus menggandeng partner lokal. Hal ini tidak boleh ditawar. Tentunya kerjasama itu harus menguntungkan kedua belah pihak,” katanya, Kamis (10/1) lalu.

Ia mengungkapkan keinginan pemerintah untuk mendekatkan industri hulu ke hilir dalam satu kawasan sehingga impor bisa dikurangi. (Abdi.K)

Artikel Terkait