Olah Raga

Satgas Anti Mafia Bola Polri Akan Terus Kejar Pelaku Match Fixing

Oleh : Ronald - Jum'at, 18/01/2019 20:25 WIB

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan masalah mafia bola yang tengah ditelusuri ini tidak hanya mengenai masalah match fixing tapi akan lebih luas lagi, yakni mendalami dugaan penyimpangan aliran dana di tubuh PSSI.

Jakarta, INDONEWS.ID - Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola Polri hingga kini masih terus bekerja secara maksimal dalam mengungkap kasus pengaturan skor pertandingan (match fixing) pada laga Liga Indonesia. 

Disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, pihaknya masih terus akan mengungkap masalah tersebut hingga selesai.

Menurut Dedi, masalah mafia bola sebenarnya bukanlah barang baru terjadi di Indonesia dan dalam perjalanannya Polri selalu menjadi bagian untuk memberantasnya. 

"Untuk peningkatan kualitas penyidikan terhadap kasus ini Polri khususnya Satgas Anti Mafia Bola terus mengupdate metode tidak saja kerjasama dalam negeri tapi juga dengan pihak diluar negeri seperti interpol dan FIFA sendiri," ungkap Dedi dalam sebuah dialog salah satu di Jakarta, pada Jumat (18/1/2019).

Dedi juga menyampaikan, masalah mafia bola yang tengah ditelusuri ini tidak hanya mengenai masalah match fixing tapi akan lebih luas lagi, yakni mendalami dugaan penyimpangan aliran dana di tubuh PSSI. Dirinya menambahkan bahwa Satgas juga telah meminta keterangan terhadap berapa pengurus teras PSSI salah satunya Sekjen PSSI Ratu Tisha Destiara.

Dedi mengungkapkan ada beberapa hal penting yang terus digali oleh Satgas Anti Mafia Bola antara lain seperti regulasi, mekanisme pengaturan jadwal pertandingan dan penunjukan wasit pertandingan. Tidak hanya itu, ada juga masalah menyangkut perihal dugaan penyimpangan anggaran dalam penyelenggaraan liga sendiri. 

Dedi menuturkan dugaan penyimpangan dana yang dimaksud adalah penggunaan dana dalam penyelenggaraan liga. 

"ini sangat penting karena dugaan penyimpangan dana dan tindak curang match fixing saling berkaitan dalam kasus mafia bola di Indonesia," tegasnya. (ronald)

Artikel Terkait