Nasional

Ketua Basarnas Baru, Ini Harapan Dari Ketua DPR

Oleh : Ronald - Jum'at, 01/02/2019 15:35 WIB

Bambang Soesatyo berharap agar Kepala Basarnas yang baru ini bisa melanjutkan penguatan kelembagaan yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Khususnya dalam hal peningkatan response time dalam kualitas pelayanan Search and Rescue (SAR).

Jakarta, INDONEWS.ID - Usai menghadiri Serah Terima Jabatan Kepala Basarnas, di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Kamis, (31/01/2019), Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan harapannya kepada Kepala Basarnas yang baru, Marsdya Bagus Puruhito yang menggantikan pendahulunya Marsdya TNI M. Syaugi.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo berharap agar Kepala Basarnas yang baru ini bisa melanjutkan penguatan kelembagaan yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya. Khususnya dalam hal peningkatan response time dalam kualitas pelayanan Search and Rescue (SAR).

"Agar respon tindak awal musibah pelayaran, penerbangan, bencana alam, ataupun musibah lainnya bisa semakin meningkat, perlu ada penguatan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dilakukan secara berkesinambungan. Karena, keberhasilan operasi SAR salah satunya dilihat dari keberhasilan meminimalkan korban jiwa," ujar Bamsoet.

Dijelaskan oleh Politisi Partai Golkar ini bahwa, di wilayah geografis Indonesia terdapat tiga lokasi pertemuan lempeng tektonik, yaitu Indo-Austria, Eurasia dan Pasific. Sehingga sangat rentan terhadap terjadinya bencana alam, baik gempa bumi maupun tsunami.

Selain diingatkan untuk sentiasa selalu bersiap menghadapi bencana alam, Basarnas juga harus bersiap menghadapi potensi kecelakaan transportasi yang kadang tidak bisa diprediksi.

"Basarnas harus standby 24 jam sehari, dan 7 hari seminggu. Setiap detik dilewati dengan kewaspadaan, karena musibah apapun bisa terjadi kapanpun. Disinilah letak keutamaan BASARNAS, karena menyelamatkan nyawa manusia tidak bisa diukur oleh apapun," tutur Bamsoet.

Dirinya juga menambahkan jika DPR RI selalu siap bekerjasama dengan Basarnas. Terutama dalam menyiapkan anggaran tambahan.

"Tahun 2019 ini Basarnas mendapat alokasi anggaran sekitar Rp 2 triliun. Tentu angka ini masih jauh dari yang diharapkan. DPR RI dan pemerintah punya political will yang tinggi agar kedepannya kita bisa meningkatkan pendapatan APBN, sehingga Basarnas bisa mendapat alokasi anggaran yang lebih tinggi. Sehingga paling tidak anggaran Basarnas bisa mencapai Rp 5 triliun," tutur Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mendorong adanya kerjasama internasional pelatihan SAR antara Basarnas dengan Badan SAR dari negara-negara lain.

"Setiap negara di dunia pasti sangat concern terhadap SAR, karena ini menyangkut hidup manusia. Basarnas perlu didorong lebih jauh agar melakukan pelatihan maupun pendidikan skala internasional. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusianya bisa semakin melesat," tandasnya. (ronald)

Artikel Terkait