Politik

Prabowo: Kita Beda pada Strategi

Oleh : very - Minggu, 17/02/2019 23:30 WIB

Prabowo Subianto, dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID ---- Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa saat ini pemerintah Indonesia masih belum bisa membela hak-hak petani dan menjamin harga pangan yang terjangkau.

Saat disinggung mengenai persiapan menghadapi revolusi industri 4.0, Prabowo menegaskan kecerdasan buatan dan munculnya industri robotik tentunya berdampak pada pengurangan pekerja. Namun di atas itu semua, menurut Prabowo kesejahteraan petani harus diutamakan.

"Kita bicara industri 4.0, kita sekarang masih belum bisa membela petani-petani kita sendiri. Ini yang kita masalahkan. Kita juga belum bisa menjamin harga pangan terjangkau. Kita berbeda pada strategi," kata Prabowo dalam Debat Capres 2019 Putaran Kedua di Jakarta, Minggu.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia harus bisa menyediakan pangannya sendiri tanpa mekanisme impor.

Dalam visi misinya, Prabowo menjanjikan jika terpilih menjadi Presiden periode 2019-2024, ia akan menjamin pangan tersedia dalam harga terjangkau.

Pangan menjadi salah satu aspek tolak ukur bahwa suatu negara dikatakan berhasil. Menurut dia, Indonesia dikatakan sebagai negara berhasil jika bisa memenuhi pangan sendiri serta menjamin harga pangan terjangkau.

Ia juga menjamin bahwa produsen pangan, yakni peternak, petambak, nelayan harus mendapatkan imbalan dan penghasilan yang memadai guna meningkatkan kesejahteraan petani.

"Bagus bicara industri 4.0, tapi saya lebih ingin menjamin bahwa Indonesia bisa menyediakan pangannya sendiri tanpa impor-impor dari negara mana pun," kata Prabowo.

 

Perkebunan Kelapa Sawit Harus Untungkan Rakyat

Prabowo juga menilai pola perkebunan inti rakyat (PIR) kelapa sawit harus diubah dengan lebih meningkatkan perkebunan plasma atau lahan yang dikelola oleh rakyat.

Saat ini, perbandingan pola perkebunan sebesar 20 persen plasma (dikelola oleh rakyat) dan 80 persen perkebunan inti (dikelola oleh perusahaan swasta). Prabowo menginginkan bahwa perkebunan kelapa sawit harus lebih banyak dikelola oleh rakyat.

"Kita harus lebih berani seperti Malaysia. Kita harus tingkatkan plasmanya lebih banyak sehingga rakyat lebih memiliki hak-hak atas kerja keras dan produk mereka," kata Prabowo dikutip Antara.


Prabowo menegaskan bahwa kelapa sawit masih menjadi komoditas utama bagi pendapatan negara dan komoditas yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Ia pun mengaku sudah berdiskusi dengan para ahli dan pelaku usaha terkait implementasi B20 (penggunaan biodiesel 20 persen). 

"Saya optimis kita mampu untuk swasembada di bidang energi dan kelapa sawit untuk menjadi biofuel dan meningkatkan harga petani kita karena saat ini sekarang sedang jatuh harganya," kata Prabowo. (Very)

 

 

 

Artikel Terkait