Nasional

Penjelasan Istana Soal Makna Wayang di Belakang Jokowi-Prabowo

Oleh : Mancik - Minggu, 14/07/2019 18:15 WIB

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Restoran Senayan.(Foto: Detik.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Makna Wayang Punokawan sebagai latar tempat duduk Jokowi-Prabowo menunjukan bahwa keduanya merupakan pemimpin yang dicintai oleh rakyat. Penjelasan ini disampaikan oleh Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Eko Sulistyo menanggapi beberapa pertanyaan terkait latar tempat duduk tersebut.

Diketahui, Jokowi dan Prabowo melanjutkan makan siang di restoran Senayan setelah keduanya menjajal MRT dari Stasiun Lebak Bulus hinggsa Senayan. Saat keduanya makan siang bersama, latar tempat duduk mereka dilengkapi dengan ornamen bergambar Wayang Punokawan.

"Tempat duduk dengan background Punokawan dan sebagainya memang itu menyimbolkan bahwa keberadaan beliau sebagai pemimpin rakyat. Dua-duanya sebagai pemimpin rakyat yang ingin dekat dengan rakyat dan peristiwa itu begitu ingin melibatkan masyarakat," kata Eko di Jakarta, Minggu, (14/07/2019)

Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo kali ini memang dipenuhi dengan berbagai macam simbol. Semua simbol tersebut memiliki makna dan pesan tersendiri, baik terhadap kedua sosok tersebut maupun untuk Indonesia ke depan.

Pertemuan kali ini juga tidak hanya mempertemukan Jokowi dan Prabowo yang berkompetisi di pilpres kemarin. Keduanya didampingi oleh orang-orang terdekatnya masing-masing.

Untuk diketahui, Wayang Punokawan merupakan tempat berkumpul empat sekawan diantaranya Gareng, Petruk, Semar dan Bagong. Simbol ini tidak bisa dilepaspisahkan dengan tradisi Wayang Jawa.

Keempat tokoh dalam Wayang ini, identik dengan kehidupan masyarakat kelas bawah. Hal ini tercermin dari ciri-ciri fisik yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat kecil.

Terpisah, Menteri Budi Karya menjelaskan, pilihan stasiun MRT sebagai tempat pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, memberikan pesan bahwa presiden tetap konsen dalam pembangunan infrastruktur ke depan.

Saat ini, masyarakat Indonesia telah merasakan pembangunan berbagai macam infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah selama lima tahun terakhir. Untuk lima tahun mendatang, pemerintah akan menuntaskan pembangunan infrastrukrtur seperti jalan, bandara, pelabuhan untuk kelancaran roda ekonomi.

"Maknanya Presiden tetap konsen kegiatan pembangunan infrastruktur, lompat ke depan dengan satu angkutan massal yang canggih, dan ini menjadi satu message," jelas Budi.

Saat pertemuan ini juga, Prabowo sempat menanyakan kepada Menteri Budi terkait dengan MRT. Budi sendiri berharap, Prabowo mampu menangkap makna dari pertemuan tersebut, terlebih karena pilihan tempatnya di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.*(Marsi Edon)

 

 

 

Artikel Terkait