Nasional

Wiranto Beri Tanggapan Terkait Anggota TNI yang Tewas di Nduga Papua

Oleh : Mancik - Senin, 22/07/2019 21:01 WIB

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan(Menkopolhukam) Wiranto.(Foto:Tribunnews.com)

Jakarta,INDONEWS.ID – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan(Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, pemerintah tetap memberikan perhatian yang serius terhadap penyelesaian di Nduga, Papua agar tidak berkepanjangan. Hal ini sampaikan untuk merespon adanya anggota TNI yang tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata.(KKB)

Menurutnya, aksi penebakan tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Pemerintah mesti memikirkan cara-cara yang akan menghindari kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata.(KKB)

“Nggak usah ditanggapin, dalam rangka operasi yang dilaksanakan di sana memang seperti itu. Sekarang kita terus menyelesaikan masalah itu dengan segala cara agar tidak berkepanjangan,” kata WIranto di Jakarta, Senin,(22/07/2019)

Ia menambahkan, kondisi Distrik Nduga memang berbeda dan penuh dengan tantangan karena anggota TNI yang bertugas di sana bertaruh nyawa. Tetapi, ia menegaskan, pemerintah tetap memberikan dukungan terhadap seluruh anggota TNI yang melakukan tugasnya di wilayah tersebut.

“Kita beri support ke teman-teman yang bertugas di sana, tidak mudah taruhannya nyawa, kita doakan semoga mereka selamat dalam rangka pembelaan persatuan negeri," ungkap Wiranto.

Sementara itu, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan, penyerangan yang mengakibatkan anggota TNI itu tewas, berlangsung secara tiba-tiba. Akibatnya, anggota TNI tidak bisa menghidari serangan tersebut.

Serangan tersebut mengakibatkan anggota TNI, Prada Usman Hambelo tertembak. Selain itu, di Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua. Prada Usman yang tertembak di bagian pinggang dan akhirnya meninggal dunia.

“Kejadiannya sangat singkat, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara Hit and Run. Pelaku di perkirakan berjumlah 4-5 orang. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan,” tutupnya.*(Marsi)

 

 

Artikel Terkait