Bisnis

CEO Bukalapak Akui PHK 100 Karyawan demi Mantapkan Strategi Bisnis

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 17/09/2019 09:01 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Perayaan HUT ke-9 Bukalapak di Jakarta, Kamis (10/1/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari Baca selengkapnya di artikel

Jakarta, INDONEWS.ID - Di tengah menggeliatnya ekonomi digital di Indonesia, Bukalapak muncul dengan kabar kurang menggembirakan. Ratusan karyawan di-PHK. Keputusan tersebut ditempuh untuk pendapat positif yakni sebagi unicorn terakhir yang meraih BEP(break Even Point).

Pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky akhirnya angkat suara atas kebijakan perusahannya soal pemutusan hubungan kerja ratusan karyawannya. Achmad Zaky mengatakan PHK dilakukan setelah mempertimbangan pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi(EBITDA/Eaerning Before Interest, Taxas, Deprecation and Amortization) baik.

Seperti dikutip dari Detik.com pada kamis (12/9/2019) Zaky mengatakan: "Pada saat ini kami sudah memiliki modal yang cukup dari para pemegang saham untuk meraih EBITDA positif, tentunya apabila semua rencana kami berjalan lancar tanpa halangan," ujarnya.

Bahkan dia mengatakan, Bukapalak akan menjadi e-commerce unicorn pertama yang akan meraih BEP (break event point). "Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih BEP (break even point) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat," ujar Zaky.

Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia. Alumni ITB ini pun tetap bakal berikhtiar seperti itu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas lokal.

"Kami berupaya keras untuk menjaga kepercayaan itu agar kontribusi kami nyata untuk pergerakan ekonomi di level usaha kecil," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara angkat bicara mengenai kabar pemutusan hubungan kerja ( PHK) massal yang terjadi di salah satu perusahaan unicorn Indonesia, Bukalapak.
Rudiantara mengaku telah mendapatkan informasi bahwa karyawan yang terkena PHK hanya 100 orang. Jumlah tersebut, menurut Rudiantara, cukup kecil dibandingkan jumlah karyawan Bukalapak yang mencapai 2.600 orang.

"Saya diberi tahu ada 100 (PHK) dari 2.600. Kecil itu dari dinamika bisnis start up yang perubahannya sangat cepat. Menurut saya ini hal yang wajar," ujar Rudiantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Rudiantara membantah Bukalapak melakukan PHK karena masalah keuangan. Menurut dia, ini hanya strategi bisnis. Ke depan, dia yakin Bukalapak akan menambah pegawai lagi karena pertumbuhan bisnisnya cukup cepat hingga 3 kali lipat.

"Logikanya, pasti dia akan nambah pegawainya. Hanya ini istilahnya ada yang tidak sesuai dengan strateginya, itu yang sekarang keluar, tetapi pasti akan membutuhkan tambahan yang sesuai dengan strateginya. Ada yang keluar pasti ada yang masuk. Lain dengan perusahaan yang dikatakan mau tutup rugi," ujar dia.*(Rikardo)

 

Artikel Terkait