Nasional

Abdullah Tuasikal Minta Menteri Pertanian Beri Perhatian Khusus untuk Maluku

Oleh : Mancik - Selasa, 19/11/2019 21:59 WIB

Angggota DPR RI asal Maluku, Abdullah Tuasikal.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Angggota DPR asal Maluku, Abdullah Tuasikal, meminta kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk memberikan perhatian khusus terhadap daerah Maluku, terutaama dalam hal melestarian makanan lokal khas Maluku. Hal ini ia sampaikan pada saat rapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI bersama dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait dengan Masyarakat Tani di Wilayah Maluku.

Abdullah Tuasikal menyampaikan jenis makanan lokal yang sudah turun temurun menjadi makanan pokok masyarakat Maluku seperti lokal, singkong, ubi-ubian, jagung, sagu. Makanan khas ini sudah hampir punah karena adanya kebijakan yang salah dari pemerintah dalam bidang pertanian.

"Terkadang Maluku tidak terakomodir dari sejumlah masalah, maka kami inginkan mohon diperhatikan oleh pemerintah lewat kementerian ini, tentu sejak dulu kala nenek moyang kami pengkonsumsi makanan lokal, seperti singkong, ubi-ubian, jagung, sagu dan lain sebagainya," kata Abdullah di Jakarta, Selasa,(19/11/2019)

Abdullah menerangkan bahwa cara berpiikir masyarakat saat telah berubah total yakni harus makan nasi dan cenderung melupakan makanan khas daerah yang telah diwariskan oleh nenek moyang.Padahal, menurutnya, mengkonsumsi nasi secara berlebihan, memiliki resiko yang sangat tinggi.

Ia juga mendorong pemerintah pusat dalam hal Kementerian Perhatian untuk membantu Pemerintah Daerah di Maluku, mewujudkan swasembada pangan lokal. Dengan adanya cita-cita tersebut, masyarakat kembali disadarkan untuk mengkonsumsi makanan lokal yang kaya akan nutrisi.

"Saat ini justru paradigmanya terbalik jika tidak konsumsi nasi terasa seperti belum makan makanya, Saran saya pemerintah membuat satu formulasi bekerja sama dengan pemerintah Provinsi, kabupaten/kota untuk memberdayakan suasembada pangan lokal seperti yang bilang dalam seminggu gunakan program sehari tidak mengkonsumsi nasi, kalau ini berjalan sebulan saja sudah terhitung 4 hari hal ini mengurangi devisit beras dan menjadikan pasar untuk jualan makanan lokal," jelasnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada Menteri Perhatian untuk memperhatikan petanin lahan basah yang di daerah Maluku. Saya sangat yakin, Menteri Perhatian dapat membantu daerah Maluku untuk meningkatkan produktifitas beras petani di Maluku.

"Pak Menteri ini mohon diperhatikan ke Maluku bagaimana caranya dalam waktu lima tahun Maluku bisa surplus beras sehingga mampu mensejahterakan petani beras," pungkasnya.*

Artikel Terkait