Nasional

Polda Tegaskan Granat Yang Meledak di Monas Bukan Milik Polisi

Oleh : Ronald - Rabu, 04/12/2019 17:59 WIB

Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pihak kepolisian membantah granat asap yang meledak di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, milik anggota Koprs Bhayangkara. Polisi masih mendalami kepemilikan granat yang melukai dua anggota TNI itu.

“Tidak ada, tidak ada punya polisi. Siapa bilang punya polisi?” kata Kabid Humas Polda Metro Kombes Yusri Yunus di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, (4/12/2019).
 
Hingga saat ini, polisi belum memeriksa saksi terkait insiden tersebut. Meski demikian, pihaknya masih mau menggali informasi awal dari para korban.

“Penyidik lagi mencoba untuk bisa mengambil keterangan (korban). Kita menunggu saja bagaimana perkembangan dari penyidik,” sebut Yusri.

Sementara itu, Indonesian Police Watch (IPW) menduga granat asap meledak di lokasi bekas pengamanan reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212, Senin, 2 Desember 2019. Granat asap itu merupakan salah satu standar alat pengamanan Polri mengendalikan massa.
 
"Apakah granat asap itu milik anggota Polri yang tertinggal. Jika hal itu yang terjadi, ada kecerobohan yang luar biasa dari anggota Polri," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane.
 
Neta mendesak Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengusut dugaan tersebut. Korps Bhayangkara diminta mencari titik terang dari insiden yang melukai dua prajurit TNI, Sersan Kepala (Serka) Fajar Arisworo, dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan Yusuf.
 
Sebagaimana ramai diberitakan media, sebuah granat asap meletus di Monas, tepatnya di seberang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Merdeka Utara, pukul 07.20 WIB. Peristiwa itu melukai Serka Fajar dan Praka Gunawan.
 
Serka Fajar terluka parah karena memegang granat asap. Sementara itu, Praka Gunawan lecet di bagian paha. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. (rnl)

Artikel Terkait