Pojok Istana

Awal 2020, Jokowi Bakal Pakai Mobil Baru Antipeluru

Oleh : very - Rabu, 11/12/2019 10:58 WIB

Presiden Joko Widodo akan segera menggunakan mobil baru. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -   Sampai hari ini Presiden Joko Widodo belum mendapatkan fasilitas mobil presiden terbarunya. Teranyar, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) mengumumkan mobil dinas baru untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa digunakan pada Januari 2020. 

Kepala Biro Umum Kemensesneg Piping Supriatna menjelaskan proses pengerjaan mobil dinas yang akan menemani Jokowi itu masuk tahap akhir, dan direncanakan jadwal pengiriman ke Indonesia dari Jerman akan berlangsung akhir bulan ini. 

"Mudah-mudahan awal Januari 2020 (bisa digunakan). Kalau pengirimannya itu akhir Desember ini," kata Piping melalui pesan singkatnya, Rabu (11/12/2019).

Jokowi akan menumpangi Mercedes-Benz S600 Guard yang telah dilengkapi sistem keamanan tinggi, dan mampu menahan serangan peluru, bom dan granat. Mobil khusus Jokowi juga dilengkapi perlengkapan keselamatan, alat komunikasi, dan perlengkapan canggih lainnya.

Sementara itu, Deputy Director Sales Operations & Product Management PT.Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan bila mobil dinas baru Jokowi, S600 Pullman Guard masih terkendala proses administrasi, namun sifatnya tidak berat. Pihaknya mengaku sedang mengatur kedatangan mobil tersebut.

"Jadi masih tahap persiapan akhir untuk pengaturan pengiriman dan kelengkapan dokumen dokumen lainnya," ucap Kariyanto. "Mobil presiden sudah masuk tahap akhir, sudah pengiriman jika tidak ada halangan apapun semoga akhir tahun ini sudah," lanjutnya.

Sambil menunggu mobil barunya, Jokowi masih menggunakan S Guard produksi 2008 warisan Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. 

Mobil warisan SBY dinilai terlalu tua untuk mendampingi aktivitas Jokowi. Karena faktor usia, mobil tersebut juga dianggap menjadi `beban` negara karena sering rusak dan tidak efisisen. Hal itu pun diakui Asisten Deputi Humas Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto.

"Membutuhkan biaya perawatan yang tinggi sehingga perlu diremajakan dengan pertimbangan teknis seperti faktor keamanan, keandalan, dan biaya pemeliharaan yang semakin mahal karena usia pemakaian," tandas Eddy. (rnl)

Artikel Terkait