Olah Raga

PSSI Akan Gandeng APPI Untuk Keselamatan Pemain Selama Bertanding

Oleh : Ronald - Sabtu, 01/06/2019 01:56 WIB

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria mengatakan akan menggandeng Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) untuk mengedukasi para pemain sepak bola terkait keselamatan pemain saat melakukan pertandingan.

Jakarta, INDONEWS.ID - Persatuan Sepak Bola Indonesia akan menggandeng Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) untuk mengedukasi para pemain sepak bola terkait keselamatan dirinya saat melakukan pertandingan. 

"PSSI komitmen mengevaluasi wasit dan nanti salah satunya bahasan kami kerja sama ke APPI, sosialisasi kepada pemain di area cedera, atau risiko, ini bukan soal pelanggaran, tetapi ini soal keselamatan," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, pada Jumat (31/5) sore WIB.

Tisha mengatakan hal tersebut dilakukannya menanggapi kejadian yang terjadi pada saat pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSSI Semarang yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Kamis (30/5) malam.

Pada pertandingan yang berakhir seri itu, salah satu pemain Persebaya Surabaya, Elisa Basna melakukan tekel horor kepada pemain PSIS Semarang, Fredyan Wahyu. Akibatnya, wasit Muhammad Adung memberikan kartu kuning kepada Basna.

Namun, hukuman kartu kuning tersebut dinilai masih sangat ringan dan memicu protes dari PSIS Semarang. Tidak berhenti sampai disitu, protes PSIS Semarang juga berlanjut ke PSSI dengan mengeluarkan surat protesnya.

"Evaluasi akan dilaksanakan dan data ada di PSSI, pihak yang terkait juga sudah mengetahuinya. Nanti ada evaluasi lanjutan pada 10-14 Juni untuk beberapa wasit yang dipanggil. Nanti akan kami tentukan apakah perlu ada istirahat atau sanksi." jelas Tisha.

Diakui Tisha, jika tensi Liga 1 Indonesia sangat tinggi. Menurutnya sosialisasi sangat perlu untuk dilakukan pada semua pihak, dalam kasus ini, harus melibatkan wasit, manajemen klub dan juga pemainnya itu sendiri.

"Tak bisa dipungkiri bahwa tensi Liga 1 Indonesia sangat tinggi, sosialisasi harus kami lakukan pada tiga pihak. Kami harus meminta tolong juga kepada pihak wasit, manajemen klub, dan pemain. Ketiga pihak ini harus ada komunikasi untuk mengedukasi para pemain," ujarnya.

Oleh karena itu, dari banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada Liga 1 Indonesia selama ini, tidak mengherankan jika banyak pihak yang menuntut PSSI agar segera menghadirkan Video Assistant Referee (VAR) agar mengantisipasi kecurangan atau mengurangi perilaku yang dirasa tak adil dari wasit hingga berbuntut kerugian bagi salah satu klub yang sedang bertanding.

"PSSI memang sedang mengusahakan diadakannya VAR karena target kami masuk Olimpiade 2024. PSSI dan Komite Eksekutif merekomendasikan pemerintah untuk PT Liga Indonesia Baru melakukan kajian atas implementasi anggaran dan infrastruktur. Ini harus dimulai sekarang untuk mencapai target kita tersebut," tandasnya. (rnl)

 

 

Artikel Terkait