Internasional

Promosi Tenun Nusantara dan Seni Tari Yogyakarta Meriahkan Resepsi Diplomatik KBRI Amman

Oleh : hendro - Sabtu, 31/08/2019 16:57 WIB

Dubes Andy Rachmianto

Amman, INDONEWS.ID - Keanggunan busana karya Naniek Rachmat dan Itang Yunasz memukau sekitar 400 tamu undangan Resepsi Diplomatik KBRI Amman yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Amman, Yordania (29/8). 

Kedua desainer senior Indonesia menampilkan masing-masing sekitar 18 busana malam yang dibawakan oleh 8 model senior Indonesia, seperti Dian Tanjung, Enny Soekamto, Nana Riwayati, dan Debby Sahertian.  

Naniek Rachmat yang dikenal sebagai perancang papan atas Indonesia, menampilkan busana gaun malam bernuansan merah dengan tema “The Magical of Cinde”, serta busana dinamis dengan motif tenun khas NTB menggunakan warna-warna alam, bertema “NTB Beraksi”. 

Sedangkan Itang Yunasz, perancang busana Indonesia dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia fesyen menghadirkan gaun tenun ikat dengan motif flora dan fauna khas NTT. Itang membawa sejumlah koleksinya dengan corak warna dominan biru indigo dan coklat, dengan potongan yang sedikit longgar  untuk menonjolkan potongan yang anggun dan melambai. 

“Koleksi Naniek Rachmat dan Itang Yunasz mampu menampilkan busana dan desain Indonesia berkualitas dunia, dengan memadukan motif nusantara Indonesia yang sangat kaya dan beragam”, ujar Dubes RI Amman, Andy Rachmianto. 

Di samping penampilan peragaan busana, KBRI Amman juga mempromosikan tari tradisional Yogyakarta  “Beksan Golek Menak” dan “Beksan Bethoro Bayu Senggono” kepada tamu undangan Resepsi Diplomatik di Yordania. “Tari Beksan Golek Menak merupakan salah satu karya master piece yang proses penggubahannya melibatkan partisipasi seluruh masyarakat seni Yogyakarta dibawah bimbingan Sri Sultan Hamengkubuwono IX”, ungkap GBPH Pakuningrat yang turut hadir ke Yordania. Tarian tersebut dibawakan oleh Paguyuban Seni Tari Trah Hamengkubuwon dan Paguyuban Seni Tari Suryo Kencono dari Yogyakarta. 

“Penampilan Tari Beksan Golek Menak merupakan warisan luhur seni tradisional Indonesia yang harus dilestarikan sekaligus dipromosikan kepada masyarakat Yordania. Diharapkan pertunjukan ini dapat menarik minat wisatawan Yordania untuk berkunjung ke Yogyakarta yang merupakan salah satu obyek wisata The 10 new Bali yang tengah dikembangkan Pemerintah," lanjut Dubes Andy. 

Dalam pidatonya,  Dubes Andy Rachmianto menggarisbawahi bahwa menjelang 70 tahun hubungan Diplomatik Indonesia-Yordania, perkembangan hubungan kedua negara semakin luas di segala bidang. “ Hubungan kedua negara telah berada di jalur yang tepat” ujar Dubes Andy.

“Intensitas saling kunjung pejabat tinggi antara kedua negara terus meningkat dalam dua tahun terakhir, diantaranya Menteri Luar Negeri Indonesia telah tiga kali mengunjungi Yordania; Menteri Pariwisata Indonesia mengunjungi Yordania pada tahun 2019 dalam rangka promosi wisata Indonesia berjudul INDOLEVANT 2019; delegasi BKSAP dan Komisi I DPR RI mengunjungi Yordania pada tahun 2019; serta kunjungan Menhan dan Kapolri di tahun 2018,” sambungnya.

Di pihak Yordania, sejumlah pejabat tinggi juga yang melakukan lawatan ke Indonesia dalam setahun terakhir antara lain: Kunjungan Pangeran Faisal bin Hussein sebagai ketua delegasi kontingen Yordania pada ASian Games 2018; serta partisipasi Menteri Keuangan dan Menteri  Kerjasama Internasional Yordania pada pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali tahun 2018. 

Di bidang Ekonomi, nilai volume perdagangan kedua negara terus meningkat  mencapai hampir USD 300 juta pada akhir tahun 2018 lalu. Sedangkan pada tahun 2018 Yordania  menjadi negara Timur Tengah dengan jumlah investasi di Indonesia terbesar ke-4 setelah UEA, Yaman, dan Arab Saudi dengan total investasi sebesar USD 3,4 juta. 

Diplomasi kemanusiaan masih menjadi salah satu fokus utama KBRI Amman di Yordania. Dalam dua tahun terakhir KBRI Amman telah mendorong partisipasi berbagai organisasi dan pelopor kemanusiaan melalui kerjasama dengan  JHCO (Jordan Hashemite Charity Organization), UNHCR dan UNRWA. Total bantuan yang telah disalurkan mencapai lebih dari USD 6 juta.   

Terkait isu Palestina, menyambut 30 tahun hubungan Indonesia – Palestina, Dubes Andy kembali menekankan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. “Indonesia akan selalu bersama Palestina," ujar Dubes Andy yang disambut dengan tepuk tangan hangat seluruh undangan yang hadir. 

Sejak 10 tahun terakhir, Indonesia telah menyelenggarakan lebih dari 170 pelatihan penguatan kapasitas kepada lebih dari 2.000 orang Palestina dengan total biaya lebih dari US$12 juta. 

“Untuk penguatan kapasitas ekonomi Palestina, Indonesia juga telah memberikan fasilitas bebas tarif kepada kurma dan minyak zaitun asal Palestina”, tegas Dubes Andy.


Resepsi Dipomatik yang diselenggarakan KBRI Amman tahun ini berlangsung semarak dan memperoleh apresiasi dari para tamu undangan. Sejumlah tamu kehormatan yang hadir pada resepsi antara lain Menteri Sekretaris Kerajaan Yordania, Menteri Dalam Negeri Yordania, Duta besar negara-negara ASEAN dan negara-negara sahabat, Kepala organisasi Internasional, serta sejumlah Asosiasi Persahabatan dan Bisnis.  

Artikel Terkait