Nasional

Puspaga Kesengsem Terbaik di Indonesia

Oleh : Tirto.p - Jum'at, 20/09/2019 06:27 WIB

Ari Prasetyo dari Puspaga Kasengsem Sleman

Sleman, indonews.id – Media Trip yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengunjungi beberapa peraih piala pada 23 Juli 2019. Malam penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) di Makassar memberikan anugerah kepada Puspaga.

Puspaga adalah Pusat Pembelajaran Keluarga yang diperuntukkan membina keluarga yang baik dalam melindungi hak anak. Pada indikator KLA klaster II terkait Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Anak, disebutkan bahwa perlunya lembaga konsultasi untuk orang tua/ keluarga. Dengan kata lain, Puspaga menjadi salah satu indikator penilaian KLA.

Objek kunjungan adalah Puspaga Kesengsem di Kabupaten Sleman yang telah mendapatkan piala Puspaga Mandiri. Kesengsem bukanlah nama salah satu tempat di Sleman namun kependekan dari Keluarga Sejahtera yang sembada. Pengurus Puspaga Kasengsem, Ari Prasetyo menjelaskan terkait kegiatan Puspaga.

Terdapat beberapa pelayanan yang diberikan Puspaga Mandiri terbaik nasional ini antara lain konseling perkawinan, pra nikah, tumbuh kembang dan pola asuh. Ketika pengurus membutuhkan bantuan dalam menangani kasus maka psikolog profesional dihadirkan kapan pun. Dengan demikian, seluruh masalah yang ada dapat dihadapi hingga tuntas dengan baik.

Ari berharap Puspaga menjadi solusi bagi masyarakat Sleman atas masalah keluarga. “Puspaga dijadikan tonggak paling utama, jadi nanti gak ada permasalahan keluarga”, tegas Ari. Dalam mengupayakan harapan tersebut, Puspaga Kasengsem lebih fokus pada langkah preventif.

Beberapa langkah preventif Puspaga Kasengsem yakni penyuluhan, edukasi, parenting dan terjun lapangan. Berbagai langkah preventif tersebut dilakukan untuk mencegah adanya kasus yang tidak diinginkan dalam keluarga.

Salah satu program terkait langkah preventif adalah kaderisasi Keluarga Pelopor dan Pelapor (KP2). Puspaga memiliki kader sebagai perpanjangan tangan yang langsung berhubungan dengan masyarakat sekitarnya di lapangan. Terkait kaderisasi program KP2, saat ini Puspaga Kasengsem masuk ke 17 kecamatan dan 86 desa di Kabupaten Sleman.

Kader sangat dibutuhkan karena beratnya menghadapkan masyarakat datang ke Puspaga Kasengsem. Ari menjelaskan bahwa selama ini lebih sering terjun lapangan ketimbang menerima pengunjung layanan konsultasi. Setiap bulan pengunjung Puspaga ini hanya 10 – 15 orang. Kendala masyarakat tidak banyak yang datang ke Puspaga pada umumnya terkait jauhnya jarak dan terbatasnya opsi transportasi. Terjun lapangan menjadi opsi yang paling sering diambil pengurus Puspaga Kasengsem.

Artikel Terkait