Nasional

Kemensos Lakukan Konsolidasi Internal dengan Daerah Soal Penanganan Karhutla

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 25/09/2019 21:59 WIB

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos Syahabuddin (Foto: Ist)

Jakarta,INDONEWS.ID - Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan langkah-langkah penanganan dan pengendalian dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Salah satunya melakukan konsolidasi internal dengan jajaran Kemensos di daerah. 

Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Kemensos Syahabuddin dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB’9) dengan tema "Penangangan Kesehatan, Pendidikan, dan Sosial Bencana Karhutla" di Ruang Serba Guna Gedung Utama Kemkominfo, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

“Konsolidasi dilakukan untuk memastikan langkah teknis di lapangan bisa berjalan baik dan terkoordinasi. Antara lain dengan penyiapan safehouse, penyaluran logistik, dan pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana), TKSK dan berbagai Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial di daerah,” jelas Syahabuddin.

Kemudian, menurut Syahabuddin, mendirikan beberapa safehouse dan posko di masing-masing kabupaten/kota terdampak. Serta didukung Tim Layanan Dukungan Psikososial dan kesehatan/tim medis. Total safehouse penanganan korban asap karhutla sebanyak 47 unit tersebar di 16 provinsi dan dapat menampung hingga 5.000 per hari.

Menurut Syahabuddin, safehouse berada di kantor dinas sosial provinsi, UPT Kemensos, Panti Sosial milik Dinsos, dan 12 aula SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Langkah selanjutnya adalah membuat dan menyebarkan surat edaran kepada dinas sosial yang terdampak agar dapat mengoptimalkan potensi sumber yang ada.

Yakni, lanjut Syahabuddin, Tagana, Pelopor Perdamaian, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Kampung Siaga Bencana (KSB), Sahabat Tagana dan para relawan kemanusiaan lainnya.

“Tagana telah diturunkan untuk membantu memadamkan api kebakaran hutan dan lahan, diantaranya di Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kampar,” ujar Syahabuddin.

Kemensos juga, Syahabuddin menjelaskan, menyiapkan barang persediaan atau bufferstock logistik bencana untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak. Pemenuhan kebutuhan dasar terdiri dari pangan, sandang, dan pelayanan psikososial. `

“Apabila korban bencana mengungsi maka kebutuhan dasar yang harus disiapkan selain tiga hal tersebut adalah penyediaan air bersih dan sanitasi dan dapur umum,” jelas Syahabuddin.

Upaya terakhir, menurut Syahabuddin, menyiapkan peralatan operasional yang diperlukan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. “Seperti air purifier, tabung oksigen, ruangan tertutup dan velbed, truk tangki air, dapur umum lapangan, dan tenda serba guna,” pungkasnya.*(Rikardo)

Artikel Terkait