Nasional

Pendekar Silat Belgia Ludo Pieters Sambangi Indonesia

Oleh : hendro - Sabtu, 12/10/2019 11:31 WIB

Ludo Pieters, sang pendekar silat Belgia berkunjung ke Indonesia

Jakarta, INDONEWS.ID - Pencak silat telah menjadi bagian hidup Ludo Pieters sejak ia masih remaja. Ludo belajar silat dari ayahnya sejak usia 16 tahun. Kecintaan pada seni bela diri tradisional Indonesia ini mendorong keduanya mendirikan perguruan silat pertama di Belgia. 

Perguruan ini diberi nama Perguruan Pencak Silat Harimau Bongkot Belgia. Lahir pada  tahun 1982, perguruan Harimau terus aktif dan memiliki kurang lebih 40 anggota. Ludo pun rajin mengikuti berbagai kejuaraan dunia pencak silat. Di usianya yang ke-33, Ludo menjuarai kejuaraan dunianya yang pertama.
 
Rasa cintanya kepada pencak silat ia tularkan pada anak dan cucunya yang semuanya tergabung dalam Perguruannya. Kedua putrinya aktif di Perguraan Harimau dan turut mengikuti berbagai pertandingan pencak silat di seluruh dunia. Dedikasi mereka terhadap pencak silat dibuktikan dengan penyelenggaraan Belgium Pencak Silat Open Championship sejak 1995. 

Kejuaraan ini merupakan inisiatif keluarga Pieters dan bahkan untuk membiayai kegiatan ini, Ludo dan keluarganya melakukan berbagai upaya, termasuk menjajakan makanan ringan di kota beliau, Schoten. Pada kejuaraan 2019, atlet internasional dari 24 negara antara lain Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Jerman, Austria, Prancis dan Indonesia. Tak berhenti disitu, kegigihan Ludo Pieters juga membuahkan hasil dengan berdirinya Federasi Pencak Silat Belgia (BPSP). 

Memanfaatkan momentum perayaan 70 tahun Hubungan Diplomatik RI dan Belgia, Ludo Pieters, sang pendekar silat Belgia berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan yang diatur KBRI Brussels ini, Ludo bertemu dengan para pendekar silat di Jakarta dan Yogyakarta. 

Ia berkesempatan hadir dalam kejuaran Pencak Silat Tapak Suci di Jakarta. Ludo tak dapat menahan harunya atas sambutan meriah penonton yang memadati kejuaraan silat tersebut ketika ia memberi sambutan. Ludo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat pendekar silat Indonesia pada kunjungannya dan harapannya agar pencak silat menjadi olah raga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam kesempatan terpisah Deputi bidang Pemberdayaan Pemuda Yuni Poerwanti juga menyampaikan apresiasi atas upaya Ludo dalam mengembangkan pencak silat di Belgia. Yuni meyakini bahwa upaya Ludo merupakan langkah penting untuk pengakuan pencak silat sebagai cabang olahraga dalam Olimpiade. Ludo beserta Federasi silat Belgia akan terus mendukung upaya pengakuan silat di tingkat dunia dengan mendorong pengakuan silat oleh National Olympic Committee di Belgia.

Sementara itu, di Yogyakarta, Ludo bertemu dengan para sesepuh silat di Yogayakarta dari perguruan silat ternama. Pertemuan dimanfaatkan untuk bertukar pikiran tentang masa depan persilatan dunia dan pentingnya komunikasi yang baik untuk dorong pengakuan silat di tingkat global. 

Di Yogyakarta, Ludo juga menyempatkan diri bertemu dengan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menyemangati para mahasiswa sambil sampaikan pentingnya kecintaan olahraga saat mengajar. Kecintaannya terhadap silat dan mengajar yang membuatnya terus berjuang untuk memperkenalkan silat di Belgia. 

Kunjungan ke UNY juga dimanfaatkan untuk menyekapati kerja sama pelatihan olahraga. 
Pertemuan dilanjutkan dengan kunjungan ke perguruan silat Krisna Murti dan Tapak Suci. Tak lupa latih tanding dengan para pesilat dan saling berbagi ilmu menjadi agenda utama dalam kunjungan ini. 

Artikel Terkait