Nasional

Membaca Kepentingan Luhut Lewat Sikap Santuynya Soal Natuna: China Enggan Berkelahi

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 07/01/2020 08:01 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut China enggan berkonflik dengan Indonesia setelah kapal nelayan dan coast guard memasuki wilayah perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Luhut bahkan mengklaim China sudah mengurangi nelayannya menangkap ikan di perairan tersebut. Padahal, jelas-jelas China sudah mengklaim perairan laut Natuna yang menjadi Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Tak main-main, Luhut bahkan meminta khayak memuji atau mengapresiasi langkah yang diambil kapal China yang telah berangsur pulang ke negerinya.

"Mereka sudah mengurangi jumlah nelayan mereka juga yang datang ke sana. Kita harus apresiasi juga. Jadi tidak ada keinginan mereka untuk berkelahi soal itu. Kalau ada pelanggaran itu pasti ada saja," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/1).

Luhut lantas meminta semua pihak tak mudah menuding pemerintah menjual kedaulatan Indonesia, khususnya kepada China. Dia ingin publik memahami makna perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

"Kita ini jangan terus gampang ngomong kita (pemerintah) ini menjual kedaulatan kita (Indonesia), beda ZEE itu," kata Luhut.

Lebih parahnya lagi, Luhut menyatakan perairan yang diterobos kapal China berada di wilayah ZEE Indonesia. Bukan laut teritorial.

Wilayah ZEE sendiri lebih berkenaan dengan potensi ekonomi atau kekayaan alam. Bukan kedaulatan. Berbeda halnya jika kapal China memasuki laut teritorial Indonesia, maka bisa disebut telah melanggar kedaulatan Indonesia.

"Jadi sekali lagi saya ingin garisbawahi. Tidak ada keinginan pemerintah untuk meng-exercise mengenai kami berunding mengenai batas wilayah kita. Enggak ada. itu supaya jelas dulu," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Luhut, pemerintah Indonesia juga telah bersikap tegas. Nota protes telah dilayangkan kepada China.

Selain itu, dilakukan pula penangkapan terhadap kapal asing yang menangkap ikan di wilayah ZEE Indonesia. Menurutnya, sudah ada enam kapal asing yang ditangkap karena mencuri ikan.

Pernyataan Luhut yang menyebut China enggan berkonflik berseberangan dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud mengatakan pemerintah Indonesia yang enggan berperang dengan China di Natuna.

Peningkatan patroli memang ditingkatkan usai kapal China berlayar di wilayah perairan Natuna Utara beberapa hari lalu. Namun, bukan persiapan menghadapi perang.

"Kami sekali lagi enggak mau perang karena tidak ada konflik di situ (Natuna). Jadi untuk apa perang? Kami meningkatkan proporsionalitas patroli aja," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/1).

Artikel Terkait