Daerah

Kritik Kebijakkan Anies yang Cendrung Sensasional, Aktivist: Quo Vadis Gubernur DKI

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 07/02/2020 11:01 WIB

Ketua Umum DANTARA (Damai Nusantaraku) Putri Simorangkir (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Dua tahun di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, warga Jakarta rupanya sedang tidak baik-baik saja. Banyak program kerja dan kebijakan serta keputusan Anies terkesan ambu radul dan dinilai lebih banyak membuat sensasi dari pada yang benar-benar menguntungkan warga DKI Jakarta.

Berbagai kalangan pun angkat bicara dan menghujani Anies Baswedan mulai dari anggota DPR, Akademisi, Peneliti, Pengamat, Ekonom hingga aktivist. Salah satu aktivist yang cukup getol menyampaikan kritikan terhadap Anies atas kinerja serta program kerjannya adalah Ketua Umum DANTARA (Damai Nusantaraku), Putri Simorangkir.

"Sejak kedudukan Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Anies Baswedan, rakyat Jakarta tidak hentinya diberi pertunjukan yang menyesakkan hati," demikian Putri mengawali kritikannya dalam keterangan tertulis yang diterima Indonews.id pada Jum`at (7/2/2020).

Kritikkan Putri itu bukan tanpa sebab. Ia kemudian merinci beberapa kasus dan kebijakkan Anies yang dinilainya sungguh amburadul dan hanya mementingkan sensasi daripada azas manfaat. Ia mencontohkan Tanah Abang, era Ahok, lokasi tersebut begitu rapi, bersih dan sangat tertata.

"Awalnya kawasan Tanah Abang yang sudah mulai tertib dari pedagang kaki lima, sehingga lalu lintas Tanah Abang bisa menjadi jauh lebih aman dan nyaman daripada zaman sebelum sebelunya. Begitu dipegang oleh Gubernur Anies jalanan menjadi semerawut, Pedagang Kaki Lima justru dibuatkan tempat berjualan di bagian jalan raya," kata Putri.

Bukan hanya itu, Putri meneruskan, trotoar di beberapa tempat direnovasi, dilebarkan. Lalu, Pedagang Kaki Lima diizinkan berjualan di atasnya sekalipun pengadilan menjatuhkan putusan melarang atas gugatan PSI.

"Kemudian, Gedung Pusat Kesenian Taman Marzuki Ismail (TIM) konon sudah mulai dihancurkan untuk digantikan dengan membangun Hotel! Tanpa mau mendengarkan keberatan dari para seniman yang biasa menggunakan TIM sebagai wadah tempat inspirasi seni," tukas Putri.

Putri kemudian mempertanyakan sekarang kemana para seniman bisa berkumpul lagi? Tak hanya itu, lanjut Putri, pohon-pohon besar di sepanjang Jalan Cikini (di mana selama ini menjadi tempat berteduh para pejalan kaki dari segala kepenatan), tanpa alasan yang jelas Gubernur Anies potong habis.

"Belakangan masyarakat dikejutkan dengan ditebangnya 200 pohon-pohon besar dan tua di Monas! Lebih dari itu, keterkejutan masyarakat semakin bertambah, karena ternyata Taman Monas sudah dihancurkan oleh suatu projek kabarnya di Taman Monas akan dibuat arena balap Formula E," ungkap Putri bingung.

Putri mengatakan keputusan Gubernur Anies sungguh tidak masuk di akal. Seperti tidak ada habisnya sensasi yang dilakukannya, kali ini Lahan Terbuka Hijau peninggalan pak Ahok, tempat yang selama ini merupakan taman bermain yang asri akan mendapat giliran dirombak menjadi tempat kuliner.

"Secara terang-terangan Gubernur menabrak hukum. Secara jelas pula Gubernur menunjukkan dirinya sebagai seorang yang memiliki nafsu luar biasa merusak lingkungan yang sudah tertata baik. Tanda tanya besar bagi masyarakat ke mana dan apa tujuan sesungguhnya dari pak Gubernur Anies?" tanya Putri.

Putri kemudian melayangkan pertanyaan apakah kalau Gubernur boleh menabrak hukum dan  mengajak Pedagang Kaki Lima berjualan di atas trotoar, bukankah tindakan tersebut menabrak hukum?

Putri yang merupakan salah satu anggota Gerakan Save jakarta mengungkapkan wajar jika publik DKI Jakarta menaruh kecurigaan bahwa Gubernur Anies sedang membangun massa dengan uang negara demi kepentingan pribadi dan golongannya.

"Jikalau permintaan agar anggaran serta belanja negara dilakukan secara terbuka tidak ditanggapi dengan baik, maka tidak bisa dihalangi masyarakatb memiliki kecurigaan jangan-jangan Gubernur sedang membangun massa demi kepentingannya pribadi dengan menggunakan uang belanja negara," tutup Putri.

Artikel Terkait