Bisnis

Ansy Lema Ajak BKIPM KKP Bantu Nelayan NTT di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh : Mancik - Kamis, 21/05/2020 19:30 WIB

Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bersama Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kupang, Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan bantuan ikan segar dan produk olahan ikan dalam bentuk nugget serta abon ikan kepada masyarakat Kota Kupang yang terdampak pandemi covid-19.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kupang Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan bantuan ikan segar dan produk olahan ikan dalam bentuk nugget serta abon ikan kepada masyarakat Kota Kupang yang terdampak pandemi covid-19. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan pada Jumat, (15/5/2020) di berbagai titik di Kota Kupang.

Politisi muda PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema tersebut mengisahkan ihwal bantuan ikan segar tersebut. Ide membagi ikan muncul ketika ia mendapat kiriman video dari nelayan di Kota Kupang.

Dalam video tersebut, para nelayan terpaksa menguburkan ikan yang membusuk karena tidak kunjung dikirim ke konsumen. Oversupply ikan dan ketiadaan cold storage (lemari es penyimpan ikan) membuat para nelayan sangat terdesak karena dampak Covid-19.

“Saya mendapat kiriman video dari para nelayan yang terpaksa menguburkan ikan tangkapan yang sudah membusuk. Nelayan menyampaikan keluhan mereka tentang dampak pandemi covid-19 terhadap sektor kelautan dan perikanan di NTT. Saat ini, menurut mereka, tangkapan ikan banyak, tetapi permintaan pasar menurun drastis karena terdampak pandemi covid-19. Permintaan pasar domestik di luar NTT dan pasar internasional dalam kondisi lesu. Ketiadaan pabrik pengolahan ikan dan cold-storage membuat ikan tidak bisa disimpan terlalu lama, sehingga membusuk,” kisah Ansy Lema di Jakarta,Kamis (21/05/2020).

Nelayan berharap, Komisi IV DPR dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memikirkan jalan keluar (solusi) agar nelayan tetap bisa menjual ikannya. Maka pada saat Raker bersama Menteri KKP Edhy Prabowo Selasa, (14/4/2020) Ansy menyampaikan aspirasi nelayan NTT tersebut. Usulan itu juga datang dari beberapa anggota Komisi IV yang menyampaikan keluhan yang sama di daerah lain.

“Pada saat Raker dengan Menteri KKP, saya mengusulkan KKP bertindak sebagai OFF-TAKER atas produk ikan nelayan. Dengan begitu, nelayan lebih tenang karena tidak lagi khawatir ketiadaan pembeli. Saya juga meminta KKP memberikan bantuan cold storage untuk NTT yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil tangkapan nelayan guna menjaga kualitas hasil tangkapan. Syukurlah, KKP bertindak cepat dan responsif menindaklanjuti usulan kami,” papar Ansy.

Mantan dosen tersebut menjelaskan, bantuan ikan segar merupakan cara sederhana tetapi efektif untuk menolong para nelayan dan pelaku UMKM sektor perikanan yang terdampak Covid-19.

Selain itu, ia dapat terlibat mensosialisasikan gerakan makan ikan (GEMARIKAN) yang sementara gencar dilakukan KKP. Masyakakat NTT harus semakin sering mengonsumsi ikan karena memiliki kandungan protein hewani, kaya akan Omega 3 sekaligus memperkuat sistem imun tubuh.

“Data Susenas (Survey Sosial Ekonomi Nasional) BPS menunjukkan bahwa protein ikan memberikan kontribusi terbesar dalam kelompok sumber protein hewani sekitar 57,2% dibanding daging, telur dan susu. Tubuh yang sehat butuh protein. Ini sangat penting untuk mencegah stunting atau gizi buruk. Gizi ikan juga kaya akan Omega 3 yang bagus untuk pembentukan otak, meningkatkan IQ, antioksidan, mengurangi resiko kanker, resiko penyakit jantung, resiko stroke, resiko radang sendi, resiko penyakit Alzheimer. Makan ikan dapat membuat kita cerdas (pintar). Kandungan Omega 3 dalam ikan juga memperkuat sistem imunitas/kekebalan tubuh. Ini penting agar tubuh terhindar dari penyakit, terutama dari virus Covid-19,” kata Ansy.

Ansy mengucapkan terima kasih kepada KKP melalui BKIPM yang telah bertindak cepat dan responsif terhadap aspirasi para nelayan dan para pelaku UMKM di NTT. Tentu tidak semua masyarakat mendapatkan bantuan pemerintah.

Namun ia berjanji tetap berupaya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat agar didengar dan mendapatkan perhatian Pemerintah Pusat.

Adapun penerima bantuan tersebar di Kelurahan Belo, Penfui, Liliba, Oesapa, Oesapa Selatan, Kelapa Lima, Fatululi, Nunleu, Tode Kisar, dan Oeba. Paket bantuan dibeli langsung dari nelayan dan pelaku UMKM di Kota Kupang.

Penyerahan bantuan secara langsung dilakukan oleh Kepala BKIPM Kupang Jimmy Y Elwaren, disaksikan Tenaga Ahli DPR RI Chiko Hurek Making dan Yustinus Oswin M yang mewakili Ansy Lema.*

 

 

 

Artikel Terkait