Nasional

PNM Targetkan Penyaluran di 2021 Tembus Rp38 Triliun

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 02/01/2021 12:30 WIB

Logo PNM

Jakarta, INDONEWS.ID - Executive Vice Presiden Keuangan dan Operasional PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, Sunar Basuki mengatakan PNM menargetkan penyaluran pembiayaand di 2021 menembus total Rp38 triliun.

"Kami menargetkan sepanjang 2021 nanti penyaluran kita bisa tembus Rp38 triliun, dengan jangkauan layanan di 5.000 kecamatan dari 34 provinsi seluruh Indonesia," kata Basuki seperi dikutip Bisnis.com, Jum`at (1/1/21).

Berdasarkan data PNM pada November 2020, coverage area PNM mencapai 4.367 kecamatan dan 436 kabupaten, diiringi peningkatan kantor cabang Mekaar dari 2.169 kantor menjadi 2.659 kantor.

Nasabah Mekaar jumlahnya naik ke angka 7,73 juta nasabah, dari capaian 2019 di kisaran 5,85 juta. Adapun, nasabah program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) mencapai 85.436 nasabah.

Sunar mengungkapkan, dengan jangkauan tersebut, akumulasi penyaluran Mekaar per awal Desember 2020 telah mencapai Rp24,46 triliun, sementara ULaMM mencapai Rp2,46 triliun. Sehingga apabila ditotal, penyaluran PNM di semua lini mencapai Rp26,92 triliun, dengan outstanding tersisa Rp22,64 triliun.*

Sebelumnya, Direktur PNM, Arief Mulyadi mengatakan salah satu fokus utama PNM di periode 2021 adalah terkait jangkaun usaha.

Hal ini setelah menilik PNM yang bukan hanya perusahaan pembiayaan biasa namun juga tangan kanan pemerintah dalam pembimbing dan pemberdayaan keluarga prasejahtera yang bergelut sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Target buat kita itu seluas-luasnya. Apalagi buat PNM Mekaar [program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera], karena dampak pandemi itu kan membuat masyarakat prasejahtera bertambah, dari yang tadinya rentan. Artinya, jangkauan kita harus makin luas," ungkapnya sebagaimana dikutip Bisnis, Jumat (1/12/2020).

Arief menjelaskan dengan luasnya jangkauan, pihaknya terus berupaya memenuhi harapan pemerintah, di mana PNM bisa menjadi katalisator yang berperan dalam penciptaan pelaku usaha mikro baru yang juga menambah lapangan kerja.

"Kami sudah ada di 34 provinsi sebagai wujud representasi Indonesia. Kami akan terus tambah jumlah kecamatan yang bisa kita jangkau. Memang, mungkin tidak semua, melihat density dan persentase pelaku UMKM prasejahtera di sana," tambahnya.*

Artikel Terkait