Nasional

Inspirasi Terpenting Pidato Joe Biden: Persatuan Bangsa

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 21/01/2021 19:30 WIB

Pande K. Trimayuni (Foto: timesindonesia.com)

Oleh: Pande K. Trimayuni, Mantan Ketua SM Fisip UI

Opini, INDONEWS.ID - Rabu 20 Januari 2021, Joe Biden disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 di Gedung Capitol -Washington DC. Landmark yang sama dimana tepat dua minggu sebelumnya terjadi demostrasi dengan kekerasan yang mengejutkan seluruh dunia.

Bersamanya, nampak anggun dalam busana warna ungu, Kamala Devi Harris, sang Madam Vice President yang sekaligus merupakan perempuan pertama, orang keturunan Asia pertama, orang kulit berwarna pertama dan dari latar belakang budaya minoritas yang menjadi wakil presiden dalam sejarah Amerika Serikat.

Metaphora “melting pot” yang dibanggakan mewujud dalam pribadi presiden dan wakil presiden Amerika Serikat terpilih. Saya kira inilah “kado manis” dan “kelegaan” rakyat Amerika di tengah kegamangan, keterbelahan dan krisis yang tengah mereka alami.

Sebagaimana diketahui, kejadian beruntun akibat pandemi Covid-19 dan kondisi politik dalam setahun terakhir di AS telah menimbulkan ketertegunan dan pertanyaan tidak hanya dari pihak luar tetapi juga dari warga AS sendiri tentang nilai-nilai yang mereka anut sebagai bangsa. Benarkah AS negara yang demokratis, patuh hukum, egaliter, menghormati perbedaan?

Joe Biden dalam pidato inagurasinya nampak jelas ingin mengembalikan semangat dan kebanggaan rakyat Amerika terhadap negerinya. Biden secara berulang menekankan tentang pentingnya persatuan (unity) sebagai bangsa. “Dengan persatuan kita akan dapat melakukan hal-hal besar…Masa depan bangsa kita bukan hanya terletak pada satu atau beberapa orang dari kita, tapi tergantung kita semua!” demikian seru Joe Biden.

Kata-kata Biden tidak hanya relevan buat rakyat Amerika, tetapi juga bagi kita, rakyat Indonesia. Politik identitas dan sektarianisme juga menjadi ancaman untuk keutuhan bangsa Indonesia. Dirasakan atau tidak, Indonesia beruntung memiliki ideologi Pancasila. Ideologi yang secara sempurna memancarkan nilai-nilai alamiah Bangsa Indonesia. Pentingnya persatuan sebagai prasyarat majunya sebuah bangsa sebagaimana ditenggarai oleh Biden, tersurat dengan jelas dalam sila ketiga Pancasila, yakni “Persatuan Indonesia”.

Sekali lagi, beruntunglah kita memiliki Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa. Tanpa suatu pedoman, petunjuk dalam kehidupan berbangsa, niscaya bisa terombang ambing dan terkendala dalam mencapai cita-cita bangsa. Selain modal ideologi yang kokoh, bangsa Indonesia juga memiliki modal sosial yang kuat diturunkan dari generasi ke generasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong.

Modal sosial bangsa tersebut sangat membantu resilience dan ketangguhan kita untuk berjuang keluar dari setiap krisis seperti dalam menghadapi Pandemi Covid-19 sekarang.

Semoga pidato Biden yang membangkitkan semangat rakyatnya juga dapat menjadi pembelajaran dan menyemangati kita rakyat Indonesia untuk tetap optimis, bersatupadu sebagai bangsa dan mampu mensyukuri keberuntungan-keberuntungan untuk maju menjadi lebih baik lagi.*

Artikel Terkait