Nasional

Jejak Alumni FISIP UI: Mengenal Imam Prasodjo, Sosok dengan Segudang Penghargaan

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 04/02/2021 13:30 WIB

Sosiolog Universitas Indonesia, Dr. Imam Budidarmawan Prasodjo, Ph.D

Jakarta, INDONEWS.ID - Kiprah dan jejak sukses para alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP-UI) akan kembali kita telusuri dalam tulisan kali ini.

Lantas, kita akan mengikuti bagaimana FISIP UI melalui para alumninya ikut berkontribusi dalam agenda pembangunan di Tanah Air, sehingga cita-cita yang terkandung dalam UUD yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui lembaga pendidikan tinggi dapat terwujud.

Dalam tulisan kali ini, kita akan mengikuti jejak dan kiprah salah satu tokoh, seorang alumnus FISIP UI angkatan 1986 yakni Imam B. Prasodjo.

Sosok Imam B. Prasodjo

Mendengar nama Imam B. Prasodjo mungkin bagi sebagian besar orang bukan sesuatu yang asing. Pasalnya, Ia menjadi pembawa acara dalam acara talksow politik di berbagai stasiun televis baik swasta maupun nasional.

Selain itu, sosok bernama lengkap Imam Budidarmawan Prasodjo ini juga merupakan seorang sosiolog yang sering muncul pada berbagai media.

Ia kerap muncul menjadi nara sumber di berbagai media mainstream baik TV maupun media berita online, surat kabar dan lain-lain. Hal tersebut tentu saja karena buah pemikirannya ditunggu-tunggu oleh publik dan dibutuhkan para pembuat dan pengambil kebijakan.

Pria kelahiran Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, 15 Februari 1960 ini adalah seorang sosiolog yang kini mengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP-UI).

Selain sebagai pengajar, ia juga pernah menjabat beberapa posisi penting dalam berbagai lembaga di antanya menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (2001- mengundurkan diri pada April 2003).

Selanjutnya, lulusan doktoral dari Brown University, USA ini terpilih menjadi anggota Majlis Dewan Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan selama periode 2009-2013.

Sementara ini, lulusan Master Megree dari Kansas State University, USA ini menjadi anggota Balai Pertimbangan Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM sejak 2007.

Penasehat Senior Kepala Staf Kepresidenan sejak dijabat Teten Masduki (2016-sekarang) dan Penasehat Senior Menteri Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2015-sekarang).

Selain mengajar di FISIP-UI, aktivitas akademis lain yang sering ia lakukan adalah memberi ceramah di berbagai forum, termasuk mengajar pada Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) di Lembaga Administrasi Negara dan Lembaga Pertahanan Keamanan (Lemhanas).

Imam menyelesaiakan pendidikannya hingga jenjang doktor. Imam mulai menyelesaikan sarjananya pada usia 26 tahun dari Falkultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI).

Lalu magisternya ditempuhnya dari Kansas State Univeristy, Manhattan, Amerika Serikat (AS), dan lulus tahun 1990. Sementara gelar doktor diperolehnya dari Brown University, Rhode Island, (AS).

Ia juga pernah menjadi dosen tamu (Visiting Specialist/Scholar) di Monmouth University, New Jersey, USA, dalam Program Fulbright (2008), dan juga pada Center for International Studies, Ohio University, USA (2009).

Dalam kariernya, Imam Prasodjo dikenal memiliki pengalaman menjadi anggota komisi pemilihan umum periode 1999-2004, dan anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2011 lalu.

Imam juga tercata pernah menjadi Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Penasihat KPK periode 2017-2021. Ia juga berperan dengan menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta tercatat menjadi Panitia Selekse (Pansel) Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) dan MK.

Lembaga Non-Profit

Ayah dua anak ini namanya sudah banyak dikenal dalam berbagai kegiatan dan gerakan sosial kemasyarakatan di Indonesia.

Pada tahun 1999, lulusan SI Jurusan Sosiologi di FISIP-UI ini menggagas dan mendirikan sekaligus penggerak Yayasan Nurani Dunia yang hingga kini aktif melakukan berbagai program sosial dan pendidikan.

Lembaga ini sendiri merupakan sebuah lembaga sosial dan pendidikan yang bertujuan membantu kalangan kurang mampu di seluruh Indonesia.

Selain itu, ia juga aktif melakukan berbagai aktivitas dan melakukan berbagai upaya perdamaian. Dalam rangka menangani konflik komunal di berbagai daerah yang merebak pada 1999 seperti Maluku, Kalimantan dan Sulawesi, ia mendirikan Pusat Studi Hubungan Antar Kelompok dan Resolusi Konflik (the Center for Research on Intergroup Relations and Conflict Resolution (CERIC) pada tahun 2000, dan menjadi Direktur pada Pusat Studi tersebut hingga 2016.

Imam B. Prasodjo bersama para aktivis yang ia galang terus aktif melakukan beragam upaya pendampingan masyarakat, khususnya membangun “komunitas responsif” di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu program utama yang kini tengah dilakukan adalah membangun Kampung Ilmu di tepi Sungai Citarum, Kabupaten Purwakarta. Upaya ini dilakukan dengan mengundang keterlibatan berbagai kementerian dan perusahaan besar, baik milik pemerintah maupun swasta.

Tak hanya sampai di situ, dalam upaya menggalang perdamaian, Imam Prasodjo juga ikut aktif mendampingi para penyintas (survivors) teror bom di Indonesia dalam wadah Yayasan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) dan Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) yang ia ikut dirikan.

Ia menulis beberapa artikel pada jurnal ilmiah dan kontributor artikel pada beberapa buku serta kolumnis di beberapa majalah dan koran nasional.

Imam B. Prasodjo pernah menjadi pemandu acara televisi (talkshow) politik di beberapa televisi nasional dan radio, dan hingga kini sering menjadi narasumber di berbagai media.

Kehadiran Imam Prasodjo untuk menyelesaikan persoalan dianggap mampu dan independen. Terakhir, pada awal 2015, dia ditunjuk Presiden Jokowi menjadi salah satu anggota tim independen untuk mengatasi polemik Mabes Polri dengan KPK.

Segudang Penghargaan

Perhatian dan dedikasi Imam Prasodjo yang dicurahkan pada banyak yayasan dan lembaga sosial menggugah banyak kalangan. Ia pun menerima bertub-tubi penghargaan dari berbagai lembaga.

Imam tercatat pernah menerima penghargaan antara lain
MIPI Awards 2009 dari Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (2009).

Ia juga menerima MetroTV Kick Andy Hero for Special Achievement Award (2013). Pada tahun yang sama, Imam juga menerima Anugrah Balai Pustaka dan Majalah Horison sebagai Tokoh Pendidikan (2013).

Selanjutnya, pada 2014, Imam menerima penghargaan Anugrah Kebahasaan di Bidang Sosial dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014).

Dalam bidang lingkungan, Imam menerima Soetandyo Awards (2016) dari Universitas Airlangga; Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup (2018) sebagai Motivator Lingkungan.

Profil Singkat:

Nama Lengkap : Dr. Imam Budidarmawan Prasodjo, Ph.D
Profesi : Sosiolog dan Akademisi
Tempat & Tanggal Lahir: Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia, 15 Februari 1960
Istri : Gitayana Budiardjo
Anak : Rauf Prasodjo
Adila Prasodjo

Pendidikan:

S-1 FISIP Universitas Indonesia (1986)
MA, Kansas State University, Manhattan AS (1990)
PhD, Brown University, Rhode Island, AS (1997)

Karir:

Dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Indonesia
Pendiri dan Ketua Yayasan Nurani Dunia
Ketua Pansel Penasihat KPK periode 2017-2021
Anggota Komisi Pemilihan Umum (1999 - 2004)
Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011
Anggota Tim Independen Bentukan Presiden RI (2015)

Penghargaan:

Beberapa penghargaan pernah diterima Imam B. Prasodjo, antara lain:
MIPI Awards 2009 dari Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (2009);
MetroTV Kick Andy Hero for Special Achievement Award (2013);
Anugrah Balai Pustaka dan Majalah Horison sebagai Tokoh Pendidikan (2013);
Anugrah Kebahasaan di Bidang Sosial dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2014);
Soetandyo Awards (2016) dari Universitas Airlangga; Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup (2018) sebagai Motivator Lingkungan.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait