Bisnis

Penjelasan Dirut PTPN III Soal Kondisi Kinerja Keuangan Perkebunan Nusantara

Oleh : Mancik - Kamis, 16/09/2021 22:41 WIB

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Muhammad Abdul Ghani.(Foto:ANTARA)

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktur Utama Holding BUMN Perkebunan Nusantara atau PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, memberikan penjelasan terkait dengan kinerja keuangan PTPN III. Terhitung ada peroleh laba bersih sebesar Rp 1,45 triliun atau melampui target hingga 227%.

Muhammad Abdul Ghani kemudian menerangan beban finansial pada setiap anak usaha PTPN. Menurut Abdul Ghani, setiap anak usaha PTPN memiliki beban finasial masing-masing sesuai dengan perkembangan usaha dan kondisi ril di lapangan.

"Beban finansial juga beragam, PTPN yang sehat itu hanya PTPN 3, PTPN 4, dan PTPN 5, lainnya punya persoalan finansial masing-masing," kata Muhammad Abdul Ghani seperti dilansir media ini dari CNBC Indonesia, Kamis,(16/9/2021)

Pada kesempatan tersebut, Muhammad Abdul Ghani memberikan penjelasan soal pembentukan holding Perkebunan Nusantara. Terutama terkait dengan keragaman kondisi finansial yang dimiliki oleh setiap anak perusahaan PTPN.

Namun, ia mengatakan, koordinasi dengan setiap anak usaha telah berjalan dengan baik. Selain itu, perbaikan tata kelola telah menjadi salah satu prioritas utama sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan bersama.

"Sekarang sudah menampakkan hasil. Kuncinya dua yakni transformasi holistik dan dukungan stakeholder pemegang saham menjadi outcome yang menyeluruh," ungkapnya.

Saat ini, PTPN III menjadi induk BUMN perkebunan. Holding terdiri dari 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT Riset Perkebunan Nusantara, dan PT LPP Agro Nusantara.

PTPN III pada semester I, telah mencatat labah bersih mencapai Rp 1,45 triliun. Kondisi ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya, dimana PTPN cenderung rugi.

Muhammad Abdul Ghani mengatakan, perolehan laba ini tidak terlepas dari beberapa upaya antara lain restrukturisasi, peningkatan produksi dan produktivitas, serta peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi.*

Artikel Terkait