Nasional

Erupsi Gunung Semeru, Universitas Mercu Buana Salurkan Bantuan untuk Warga

Oleh : very - Jum'at, 24/12/2021 09:48 WIB

Universitas Mercu Buana melalui Yayasan Menara Bhakti ikut serta memberikan bantuan langsung kepada warga di kawasan Kecamatan Candipuro pada Jumat (24/12). (Foto: Ist)

Lumajan, INDONEWS.ID -- Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021 pukul 15.20 membawa duka bagi warga terdampak. Erupsi gunung ini disertai guguran lava dan awan panas yang merusak rumah-rumah warga dan lingkungan sekitarnya.

Universitas Mercu Buana melalui Yayasan Menara Bhakti ikut serta memberikan bantuan langsung kepada warga  di kawasan Kecamatan Candipuro.

Wakil Rektor bidang Sumber Daya dan Pemasaran, Hadri Mulya, di Jakarta, pada Jumat (24/12) menyampaikan bantuan kemanusiaan ini untuk meringankan beban warga yang terdampak langsung erupsi Gunung Semeru.

Dia selanjutnya menyampaikan bahwa salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian pada masyarakat sehingga kehadiran Universitas Mercu Buana dapat dirasakan langsung bagi masyarakat. Bentuk bantuan berupa uang tunai, pakaian dan perlengkapan sholat.

Achmad Jamil, Ketua DKM Manarul `Amal Universitas Mercu Buana yang datang langsung membawa bantuan ke lokasi kawasan erupsi Semeru menyampaikan bantuan dipusatkan di 5 (lima) desa yang mengalami kerusakan terberat, Desa Sumberwuluh, Desa Sumberwuluh, Kebon Agung, Desa Sumberwuluh Tengah, Desa Kajar Kuning, dan Desa Curah Kobokan.

Arnof, Kepala Posko Desa Sumber Wuluh, Candipuro, mengucapkan terima kasih atas perhatian Universitas Mercu Buana pada warga desa yang terdampak erupsi. Dia mengatakan, akan merusukan bantuan pada warga yang memang sangat membutuhkan.

Imam Misto 60 tahun warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, yang ditemui di rumahnya yang rusak mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Menara Bhakti dan Universitas Mercu Buana yang telah memberikan perhatian kepada warga Curah Kobokan.

Dana bantuan yang diterima tersebut akan digunakan untuk perbaikan atap rumahnya yang ambruk. Sehari--hari Imam bekerja sebagai penambang pasir. ***

Artikel Terkait