Bisnis

Menyusul Softbak, Dua Konsorsium Dikabarkan Akan Mundur dari Proyek IKN

Oleh : very - Selasa, 29/03/2022 00:17 WIB

Ibu Kota Negara Nusantara. (Foto: Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID --- Dua konsorsium yang menjadi investor pembangunan megaproyek Ibu Kota Negara Nusantara dikabarkan batal menanamkan modalnya untuk mengembangkan pusat pemerintahan baru di Kalimantan Timur. Rupanya kedua konsorsium tersebut menyusul SoftBank yang telah lebih dahulu membatalkan rencananya.

Berdasarkan informasi dari sumber seperti dikutip Bisnis.com, ada dua konsorsium yang ancang-ancang mundur dari komitmennya dalam membantu pendanaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Akan tetapi sumber tersebut tidak bersedia memberikan identitas konsorsium, termasuk alasan mendasar terkait pembatalan penanaman modal yang telah dijanjikan.

“Informasinya ada yang akan mundur, tetapi masih belum jelas [alasannya],”  ujar sumber tersebut.

Kabar itu pun dikonfirmasi oleh orang yang dekat dengan pemerintahan. Menurut sumber yang meminta anonim tersebut, perihal adanya investor yang hendak menyusul Softbank memang telah tersiar di kalangan pemangku kebijakan.

Kabar ini merupakan pukulan telak bagi pemerintah yang tengah memburu investor untuk merealisasikan pembangunan megaproyek IKN Nusantara.

Terlebih sebelumnya, salah satu investor strategis, SoftBank, membatalkan komitmennya untuk terlibat dalam pembangunan IKN kendati sebelumnya berencana untuk membenamkan dana hingga US$40 miliar dalam proyek tersebut.

Karena itu, pemerintah dituntut untuk mencari lagi investor baru bagi pembangunan IKN.

Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno mengatakan, pengganjal investasi IKN, salah satunya adalah proposal yang tidak bisa diakomodasi oleh pemerintah. Hal inilah terjadi pada Softbank, yang salah satu permintaan kompensasinya ditolak oleh pemerintah lantaran bertentangan dengan UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara.

“Dan juga saya tidak akan heran kalau ada satu atau dua lagi konsorsium yang mundur,” kata Hendrawan.

Sesungguhnya, pemerintah sejauh ini telah menggencarkan pencarian investor. Terbaru, ada dua negara yang tengah dijajaki yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Kementerian Investasi, negara-negara Timur Tengah memiliki karakteristik tersendiri dalam berinvestasi.

Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi Nurul Ichwan menjelaskan bahwa investasi di proyek sebesar IKN mencakup banyak lini, mulai dari infrastruktur dasar seperti jalan dan perairan, hingga perumahan komersial maupun pusat perdagangan.

Setiap lini itu menurutnya memiliki investor tersendiri. Nurul menjelaskan bahwa Arab Saudi merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di IKN. Negara itu pun, dan berbagai negara lain di Timur Tengah, turut memiliki `sifat` tersendiri dalam berinvestasi.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan pihaknya berupaya mendekati Abu Dhabi dan Riyadh untuk bisa tetap memperoleh dana investasi bagi proyek IKN.

Dia menyatakan bahwa pemerintah akan terus berkomunikasi dengan dua negara di timur tengah itu. "Sekarang kami harapkan [sumber dana] Vision Fund yang ada dari Abu Dhabi dan Saudi itu bisa masuk kita [ke proyek IKN], enggak usah lewat SoftBank," ujar Luhut. ***

Artikel Terkait