Nasional

Kuota Terbesar, Menkominfo Minta Dukungan TIK untuk Kelancaran Ibadah Jemaah Haji

Oleh : Mancik - Sabtu, 09/07/2022 20:14 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan sambutan dalam penyerahan hewan kurban, di Pelataran Masjid At-Taqwa Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengalokasikan sekitar 1 juta kuota calon jemaah haji dari seluruh negara pada tahun 2022.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan jumlah tersebut sedikit berkurang dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, demikian kuota jemaah haji untuk Indonesia termasuk yang paling tinggi dari lima negara pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Menkominfo meminta ekosistem komunikasi dan informatika untuk memberikan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang bisa memperlancar ibadah jemaah haji asal Indonesia.

“Indonesia adalah yang terbesar dengan lebih dari 100 ribu jamaah yang akan melaksanakan ibadah haji. Yang kedua Pakistan, lalu India, Bangladesh, dan kelima Nigeria. Negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Timur, dan Afrika, menjadi negara dengan umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji terbesar di dunia,” tuturnya dalam Penyerahan Hewan Kurban Keluarga Besar Kementerian Kominfo dan Mitra Kerja, di pelataran Masjid At-Taqwa Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (08/07/2022).

Menteri Johnny berharap, pelaksanaan ibadah haji tahun dapat berjalan lancar dan baik, khususnya bagi para jemaah haji asal tanah air. Terlebih penyelenggaraan ibadah haji tentunya menjadi perhatian umat Islam di dunia, termasuk di Indonesia.

“Saya meyakini Pemerintah Kerajaan Saudi sudah menyiapkannya itu semua dengan baik. Termasuk Bapak Wakil Presiden kita mendapat kesempatan undangan khusus dari Kerajaan Saudi Arabia untuk mengikuti ibadah haji tahun 2022 ini,” ujarnya.

Menkominfo menyatakan saat dunia dan Indonesia semakin resilien karena mampu menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga, pelaksanaan Hari Raya Iduladha tahun ini akan lebih baik dibandingkan dua tahun sebelumnya.

“Ibadah Iduladha kali ini dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih meriah, dapat dilaksanakan dan dirayakan secara lebih luas oleh umat Islam dunia dan umat Islam Indonesia. Kita juga patut bersyukur bahwa tahun ini pelaksanaan dan penyelenggaraan ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya pada saat pandemi Covid-19,” tuturnya.

Dukungan Teknologi

Menteri Johnny meminta agar sivitas Kementerian Kominfo dan mitra kerja menyiapkan teknologi informasi dan komunikasi dari berbagai aplikasi teknologi digital untuk membantu penyelenggaraan dan pelaksanaan ibadah haji secara lebih baik dan lebih memudahkan jemaah.

"Sebab teknologinya sudah available, sebagai contoh pemanfaatan virtual reality, augmented reality, atau bahkan sekarang Metaverse yang bisa membantu calon-calon jemaah haji sebelum keberangkatan, sehingga memudahkan bagi calon jemaah haji di Saudi Arabia di Mekah,” ujarnya.

Mengenai peringatan Hari Raya Idul adha telah ditetapkan pada tanggal 10 Juli 2022 berdasarkan keputusan Pemerintah.

Menkominfo menyatakan setiap kurban yang paling besar adalah pengabdian bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu, setiap kerja, karya, pikiran, saran, dan pendapat yang sumbangsi dan substantif manfaatnya bagi pembangunan bangsa dan negara adalah bagian dari ibadah kurban.

"Khususnya di sektor Informatika dan telekomunikasi, infrastruktur telekomunikasi upstream dan downstream merupakan enabler bagi bangsa. Mudah-mudahan kurban itu menambah manfaat dari kurban Iduladha yang kita lakukan hari ini 1433 Hijriyah tahun 2022, dan kurban-kurban yang kita lakukan dalam pengabdian dan penugasan kita sebagai abdi negara menambah kredit kita untuk hari akhirat bersama-sama,” ungkapnya.

Dalam kegiatan penyerahan hewan kurban Kementerian Kominfo, hadir Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Inspektur Jenderal Doddy Setiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, serta perwakilan mitra kerja Telkom Indonesia, Telkomsel, GoTo, Bank Syariah Indonesia, dan iForte.*

Artikel Terkait