Nasional

Kemlu Perlu Segera Buat Pernyataan Terkait Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan

Oleh : very - Rabu, 03/08/2022 08:37 WIB

Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi. (Foto: MSN)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Kongres AS, Nancy Pelosi akhirnya mewujudkan kunjung ke Taiwan meski Presiden Xi Jin Ping telah memberi peringatan kepada Presiden Joe Biden atas kunjungan tersebut.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (2/8) mengatakan, kunjungan tersebut sudah dapat dipastikan akan memperuncing ketegangan antara China dan AS yang dapat menganggu stabilitas keamanan kawasan.

Oleh karena itu, Indonesia melalui Kemlu perlu membuat pernyataan yang menyayangkan (regret) kunjungan tersebut.

“Hal ini karena cepat atau lambat Indonesia akan terdampak oleh ketegangan antara AS dan China,” ujar Rektor Universitas Jenderal A. Yani tersebut.

Indonesia, kata Hikmahanto, menyayangkan kunjungan tersebut karena tiga alasan.

Pertama, AS tidak henti-hentinya melakukan provokasi di sejumlah kawasan dan terakhir di Eropa saat menyambut keinginan Ukraina untuk menjadi anggota baru NATO.

“Ini yang memunculkan kekhawatiran Rusia hingga Rusia melakukan operasi militer khusus terhadap Ukraina,” katanya.

Kedua, AS melakukan kebijakan luar negeri standar ganda. Di satu sisi mengecam langkah Rusia yang mengakui Luhantsk dan Donetsk yang memisahkan diri dari Ukraina, namun saat ini kunjungan Polesi seolah AS mendukung Taiwan untuk memisahkan diri dari Republik Rakyat China.

Terkahir, kunjungan Pelosi dapat berdampak pada China bersekutu dengan Rusia untuk melawan kebijakan luar negeri AS yang provokatif.

“Konsekuensinya keamanan dunia akan terpengaruh. Bahkan perang di Ukraina akan berlangsung lebih lama lagi, termasuk penderitaan rakyat Ukraina,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait