Nasional

Chairman IFT: GTF-AM 2022 Pertemukan B2B dan B2G Pulihkan Dunia dengan Industri Pariwisata

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 17/11/2022 13:31 WIB

Bali, INDONEWS.ID - Indonesia Tourism Forum (ITF) berkolaborasi dengan World Tourism Forum Institute (WTFI) menyelenggarakan Global Tourism Forum - Annual Meeting (GTF- AM) 2022 di Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, 17 sampai 18 November 2022.

Kegiatan GTF-AM 2022 mengangkat tema "Time for Travel & Tourism: from Words to Actions. Acara dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam kesempatan tersebut, Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar berharap kegiatan ini berdampak positif terhadap pengembangan pariwisata dunia, salah satunya terkait pengembangan lokasi wisata baru. Sebagai tuan rumah, Sapta berharap dampak itu benar-benar bisa dirasakan oleh Indonesia.

"Forum dua hari di Bali ini lebih dari sekadar “berbicara” tentang strategi dan rekomendasi di bidang pariwisata. Kami benar-benar akan berjalan dan menjalankannya, karena di sini kami akan mengadakan Temu Bisnis, B2B (business to business) dan B2G (business to government), serta Investment Forum yang dihadiri oleh lebih dari 20 investor yang akan membangun industri kembali lebih kuat," jelas Sapta.

Sebelumnya, Sapta menyampaikan event internasional ini mengangkat tujuh isu strategis di sektor pariwisata usai krisis akibat pandemi COVID-19. Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini membutuhkan tindakan dan kolaborasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) ini menyebutkan ke tujuh isu strategis ini memiliki hasil yang konkret dan memberikan manfaat bagi pariwisata Indonesia dan dunia.

Melalui forum GTF 2022, lanjut Sapta, ada tujuh isu penting dunia pariwisata yang dibahas, yaitu memulihkan konektivitas pasca pandemi, pariwisata berkelanjutan, mengembalikan mereka yang kehilangan pekerjaan di sector pariwisata, membangun kembali MICE dan perjalanan bisnis, transformasi digital, model investasi baru dalam pariwisata, dan membangun kembali ekosistem pariwisata pascapandemi.

“Konektivitas udara memainkan peran penting dalam mendorong kemakmuran ekonomi global. Pandemi COVID-19 telah berdampak mengganggu konektivitas udara di seluruh dunia dan menguji interaksi antara tingkat konektivitas dan arus ekonomi utama, seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi. Meningkatnya konektivitas udara di dunia telah memotivasi pergerakan perdagangan dan pariwisata intra-ASEAN merupakan salah satu pendorong utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kawasan,” kata Sapta.

Kemudian Sapta juga mengemukakan keberlanjutan adalah mesin untuk terus membangun model pariwisata yang lebih bertanggung jawab, tanpa membahayakan pengalaman atau kualitas pengalaman wisatawan. Perjalanan dan Pariwisata memainkan peran penting, tidak hanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga dalam meningkatkan kemajuan sosial dan melestarikan planet ini.

“Sesi ini akan membahas kemajuan yang dibuat sektor perjalanan dan pariwisata menuju Net Zero dan pengungkit utama yang akan membantu kita mencapai transisi ini,” ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014.

Dampak pandemi COVID-19 terhadap lapangan kerja pariwisata di Asia dan Pasifik juga tidak kalah dasyatnya. Jutaan orang kehilangan pekerjaan.

“Apa yang harus dilakukan untuk melindungi jutaan mata pencaharian yang bergantung pada sektor ini dan mengembalikan mereka yang kehilangan pekerjaan,” lanjutnya.

Sapta memperkirakan industri MICE akan tumbuh dalam waktu dekat. Saat sektor ini pulih dan merespons permintaan wisatawan baru, pertemuan GTF 2022 juga akan membahas bagaimana perjalanan bisnis akan berkembang.
“Apa peran bisnis MICE dalam pengembangan perjalanan bisnis global,” ujarnya.

Dalam GMF-AM 2022, turut hadir pembicara terkemuka dan tokoh-tokoh pariwisata internasional seperti Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi, serta perwakilan dari European Parliament, Asia-Pacific Economic Organization (APEC), Pacific Asia Travel Association (PATA) The International Air Transport, Association (IATA), ACCOR, ASCOTT, Booking.com, Travala.com, serta sejumlah perusahaan swasta terkemuka lain.

Pada hari Kedua penyelenggaraan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani dan Tantowi Yahya selaku Executive Lead of THK Forum 2022 dan sekaligus Duta Besar Keliling untuk Kawasan Pasifik akan ikut meramaikan agenda sebagai pembicara.

Agenda GTF-AM juga berusaha menghubungkan Penanaman Modal Asing (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia dengan skema business to government (B2G) yang berfokus pada proyek di Zona Ekonomi Eksklusif dan lokasi wisata seperti Danau Toba, Labuan bajo, Borobudur, KEK Morotai, KEK Lido, KEK Likupang, KEK Tanjung Lesung, KEK Tanjung Kelayang, KEK Singhasari, KEK Mandalika, Sariater Bumi Mas, dan PT Indonesia Ethnowellness Nusantara. Investor asing yang berpartisipasi berasal dari berbagai negara, seperti Rumania, UEA, Rumania, Monaco, Inggris, Spanyol, Australia dan Singapura.

GTF-AM merupakan platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan industri pariwisata. Pelaksanaan GTF bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di industri pariwisata, menyusun strategi guna mempersiapkan serta memastikan pertumbuhan industri paristiwa terus berjalan.*

Artikel Terkait