Nasional

Taliban Kecam Pangeran Harry Lakukan Kejahatan Perang, Bunuh 25 Warga Sipil Afghanistan

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 08/01/2023 11:22 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintahan Taliban mengecam Pangeran Harry dari Inggris karena mengakui membunuh 25 orang saat menjalani tugas militer di Afghanistan. Pengakuan itu disampaikan dalam buku biografinya, Spare.

Taliban juga menuding Harry membunuh warga sipil tak berdosa.

"Kami telah mengecek dan menemukan bahwa hari-hari yang Pangeran Harry menyebut membunuh 25 mujahidin, kami tidak menemukan adanya mujahidin yang tewas di Helmand," jelas pemimpin Taliban, Anas Haqqani kepada Al Jazeera pada Jumat.

"Jelas bahwa warga sipil dan rakyat biasa yang ditargetkan," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (8/1).

"Cerita ini adalah salah satu bafian dari banyaknya kejahatan perang dari 20 tahun kehadiran militer Barat di Afghanistan," tambah Haqqani.

"Itu bukan gambaran seluruhnya dari kejahatan yang dilakukan mereka."

Sebelumnya Haqqani juga menuding Harry melakukan kejahatan perang.

"Pak Harry! Orang-orang yang Anda bunuh bukan bidak catur, mereka manusia," tulis Haqqani di Twitter, mengacu pada penjelasan Harry dalam bukunya yang menyebut dia menghabisi orang-orang yang disebut "pejuang musuh" seperti menyingkirkan "bidak-bidak catur" dari papan.

"Yang benar yang Anda katakan; Rakyat kami yang tak berdosa hanyalah bidak catur bagi tentara, militer, dan pemimpin politik Anda. Namun, Anda kalah dalam `permainan` itu."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Abdul Qahar Balkhi juga mengkritik pernyataan Harry.

"Pendudukan Barat di Afghanistan benar-benar momen menjijikkan dalam sejarah manusia, dan komentar Pangeran Harry adalah sebuah bagian mikrokosmos trauma yang dialami orang Afghan di tangan pasukan pendudukan, yang membunuh orang-orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apapun," jelasnya.

Dalam memoarnya yang akan dirilis pada Selasa, Harry mengungkapkan jumlah orang yang dia bunuh selama dua kali bertugas. Memoar ini rilis lebih dulu di Spanyol.

"Angka saya adalah 25. Tapi itu bukan angka yang memuaskan saya, tapi tidak juga mempermalukan saya.

"Ketika saya mendapati diri saya terjun dalam panas dan kebingungan pertempuran, saya tidak menganggap 25 orang itu sebagai manusia."

"Mereka adalah bidak-bidak catur yang disingkirkan dari papan. Orang jahat disingkirkan sebelum mereka membunuh orang baik," tulisnya.

Harry bertugas di Afghanistan pertama kali sebagai pengontrol udara dalam serangan udara dari 2007-2008, lalu menerbangkan helikopter penyerang Apache pada 2012 dan 2013. Dia bertugas selama 10 tahun di militer Inggris, naik pangkat kapten.*

 

Artikel Terkait