Nasional

Kasus Korupsi dan Perilaku Hedon Pejabat Buka People Power Via Sosial Media 2.0

Oleh : very - Senin, 06/03/2023 15:59 WIB

Rizal Ramli adalah mantan Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia (2000-2001) dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2015-2016). (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -Kasus korupsi dan perilaku hedonistik petugas pajak  yang terkuak setelah penganiayaan Cristalino David Ozora (David) yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (Dandy) bakal menjadi the real people power di media sosial yang dilakukan oleh netizen.

“Ini bakal bisa menjadi the real people power lewat sosial media 2.0, yaitu tuntutan kepada oknum-oknum pajak atau keuangan, untuk jangan lagilah hedon, jangan lagilah korup,” ujar tokoh nasional, DR Rizal Ramli dalam kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Jumat (2/3).

The real people power 1.0 menurut tokoh pergerakan tersebut terjadi dalam kasus Ferdy Sambo. Dia mengatakan, kasus Ferdy Sambo bisa terbongkar berkat adanya desakan dari masyarakat di sosial media.

Sedangkan the real people power 2.0 terjadi dalam kasus penganiayaan oleh Mario Dandy.

“Terus terang saya gembira, ketika terjadi the real people power lewat sosial media,” kata ekonomi senior itu.

Kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo, kata mantan Menko Perekonomian itu, mendorong munculnya gerakan real people power 1.0 yang mencapai jutaan orang yang konsen mengawal kasus tersebut. Hasilnya, Kepolisian RI berhasil menindak tegas Sambo. Demikian juga Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan hukuman maksimal terhadap suami Putri Candrawati tersebut.

Selanjutnya, kini, kasus yang menerpa jajaran Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan juga menunjukkan potensi the real people power 2.0.

Viralnya kasus tersebut, kata mantan Menko Kemaritiman itu, tidak terlepas dari peranan warganet di media sosial. Warga net merasa muak dengan perilaku hidup hedon dan korup yang dipertontonkan oleh para pejabat di Indonesia.

Kerena itu, mantan Kepala Bulog itu berharap agar gerakan the real people power melalui media sosial tersebut menjadi momentum untuk membenahi kementerian yang dipimpin oleh Sri Mulyani tersebut. ***

 

 

Artikel Terkait