Nasional

Jemaah Haji Asal Probolinggo Hilang di Mina, Lalu Ditemukan Sudah Meninggal

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 12/07/2023 11:16 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Niron Sunar Suna (77), seorang jemaah haji asal Probolinggo hilang di Mina. Ketika ditemukan, sudah dalam kondisi meninggal dunia. Ia ditemukan meninggal di RS Annur Mina.

Ketua Kloter SUB 65 Hartono Sunayar Kemi mengungkapkan, awalnya kloter tersebut tiba di Mina pada Rabu (28/6). Mereka kemudian melaksanakan jumroh aqobah. Jadwal lempar jumroh aqobah yang ditetapkan oleh maktab sebenarnya dimulai pukul 11.55 WIB waktu Arab Saudi.

"Akan tetapi karena ada keterlambatan bus perjalanan dari Musdalifah ke Mina, maka lempar jumroh aqobah mundur sampai pukul 02.00 waktu Arab Saudi. Kemudian pelemparan jumroh aqobah pada hari kedua diikuti Bapak Niron dan rombongan lain," kata Hartono, Senin (10/7/2023).

Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Niron selalu bersama rombongan. Namun, Niron terpisah dari rombongan setelah kembali ke tenda di Mina.

"Setelah itu, dalam penantian hingga sore, Bapak Niron ini tidak kunjung datang. Kemudian istrinya langsung melapor ke kami. Mendapat informasi itu, kemudian kami langsung melapor ke Linjam di Mina, pencarian juga tidak ada hasil," ungkapnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram turut menjelaskan kronologi hilangnya Niron di Mina. Pada 28 Juni Niron masih berkumpul dengan jemaah haji lainnya, bahkan masih berkomunikasi.

Kemudian, pada 29 Juni yang bersangkutan seharusnya mengikuti lempar jumroh pada pukul 16.30 WIB. Namun, oleh KBIH dimajukan awal ba`da Subuh waktu setempat karena cuaca lebih dingin.

"Sampai di Mina ternyata nggak ada, istrinya nangis melaporkan. Akhirnya bergerak cepat mencari dan menyisir lokasi yang yang ada di sana, di Mina, sekitar tenda, jamaraat untuk balang jumroh disisir semuanya. Ternyata tidak diketahui," katanya.

Selanjutnya, 6 hari kemudian, sejumlah barang Niron ditemukan. Mulai dari kalung hingga baju yang terakhir dikenakan. Barang-barang itu ditemukan dan sudah dibenarkan oleh istrinya.

"Akhirnya tanggal 5 Juli barang diketemukan. Tapi baru lapor ke petugas tanggal 8 Juli, paspor ada, identitas, kalung, baju ada. Baju yang dipakai beliau saat lempar jumrah hari kedua juga dibenarkan istrinya `ini baju suami saya.` Begitu kata istrinya," ujarnya.

Maram mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan dari jemaah lainnya, sebelum ditemukan meninggal Niron sempat berbincang dengan mereka dan terlihat baik-baik saja.

Usai hampir dua pekan menghilang, Niron ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya, Niron hilang sejak 29 Juni 2023. Akhirnya, ia ditemukan pada Selasa (11/7/2023).

"Alhamdulillah, Bapak Niron sudah ditemukan. Informasi dari Ketua Kloter 65, Pak Hartono, Pak Niron ditemukan di RS Annur Mina dalam kondisi sudah wafat," kata Maram.

Ciri-ciri almarhum Niron saat ditemukan mengenakan sarung, baju, dan barang lain. Barang-barang yang dikenakan Niron ini sudah diketahui dan diyakini oleh istrinya, bahwa itu memang jenazah Niron.

Kepala Satuan Operasi Arafah, Muzdalifah dan Mina Kolonel Harun Al Rasyid kepada wartawan di Makkah menjelaskan, jenazah Niron ditemukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di rumah Sakit Al Noor Makkah. Penemuan jenazah tersebut diawali adanya pesan WhatsApp yang masuk ke telepon seluler salah satu petugas sekitar pukul 10.00 pagi waktu Arab Saudi.

Awalnya, petugas menyebar informasi tentang ciri-ciri tiga jemaah haji Indonesia yang terpisah dari rombongan dan belum kembali sejak puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Informasi tersebut mendapat respons. Sebuah pesan Whatsapp masuk ke telepon seluler petugas, mengkonfirmasi bahwa ciri-ciri jemaah yang hilang tersebut mirip dengan jenazah yang ada di Rumah Sakit Al Noor, Makkah.

Mendapat informasi itu, petugas langsung menuju ke ruang jenazah Rumah Sakit Al Noor. Setelah melihat ciri-ciri jenazah mirip dengan yang dicari, petugas kemudian berkoordinasi dengan ketua Kloter dan istri Niron.

"Di situ istri dari almarhum yang bernama Bapak Niron setelah melihat ciri-ciri khusus yang melekat di tubuh jenazah tersebut maka beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya," kata Harun.

Menurut Harun, proses setelah itu terbilang agak lama. Sebab, pihak Maktab dan Mashariq harus melakukan pengecekan yang lebih akurat dengan mencocokkan berbagai data. Seperti paspor, dan visa. Ciri-ciri fisik juga dicocokkan lagi dengan pengecekan sidik jari.

Sekitar pukul 20.15 waktu Arab Saudi, jenazah Niron bisa dimandikan kemudian disalatkan di Masjidil Haram lalu dimakamkan di pemakaman Saraya, Makkah. Hal ini sesuai permintaan keluarganya.

"Keinginan kami dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram jenazah setelah salat Maghrib tadi Alhamdulillah bisa kami laksanakan bersama-sama (salat jenazah) di sana. Alhamdulillah hari ini tepatnya pada tanggal 11 Juli 2023 jemaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan," kata Harun.*

Artikel Terkait