Tangerang, INDONEWS.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie melepas Parade Budaya Nasional Internasional Kota Tangerang Selatan, di Boulevard Bintaro Jaya, Kota Tangerang Selatan. Parade Budaya diikuti peserta dari Negara Sahabat.
Menurut Al Muktabar, Parade Budaya menunjukkan keragaman Budaya yang ada di Kota Tangerang Selatan khususnya, Provinsi Banten, dan Indonesia. "Apresiasi atas pelaksanaan Parade Budaya Nasional Internasional Tangerang Selatan," ungkapnya.
"Menunjukkan kekayaan Kota Tangerang Selatan yang heterogen sekali. Perbedaan justru menjadi pemersatu kita," tambahnya.
Meski berbeda-beda, lanjut Al Muktabar, tapi kita semua mempunyai rasa memiliki terhadap Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dan Indonesia. Budaya sebagai bagian dari sistem tata kehidupan masyarakat.
Dikatakan, Parade Budaya sebagai bagian dalam mempersatukan masyarakat Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dan Indonesia bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika. Salah satu modal dalam pembangunan serta menjelang pesta demokrasi pada Pemilu 2024.
"Parade Budaya perlu terus dikembangkan dengan dialog-dialog yang semakin merekatkan akan lebih menuju pada perdamaian dan menuju bahagia," ungkapnya.
"Indonesia Merdeka untuk turut serta menjaga perdamaian dunia. Damai untuk membawa kebahagiaan kita bersama," tambah Al Muktabar
Al Muktabar berdoa, dengan kondisi Indonesia yang terus membaik, semoga para pendiri dan pahlawan bangsa mendapat tempat terbaik.
"Terus Melaju, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dan Indonesia Maju," ungkapnya.
Sementara Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam kata sambutannya mengatakan Parade Budaya sebagai representasi masyarakat Kota Tangerang Selatan.
"Dari 1,4 juta warga Kota Tangerang Selatan, hampir seluruh suku dan budaya di Indonesia ada di Kota Tangerang Selatan," ungkapnya.
Ditambahkan, kegiatan yang dilaksanakan pada saat Car Free Day Kota Tangerang Selatan itu juga untuk mengurangi pencemaran Udara. Hal itu juga dibarengi dengan upaya Kota Tangerang Selatan yang terus melakukan penghijauan dengan pohon trembesi, bunga kamboja, bunga kertas, dan pepohonan lainnya.
Sebagai informasi, Parade Budaya Kota Tangerang Selatan diikuti oleh 50 Kontingen. Sebanyak 5 Kontingen berasal dari negara Sahabat yakni Korea, Filipina, India, Timor Leste, Dan Sri Lanka. Pelepasan Parade Budaya ditandai dengan pemukulan bedug oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar dan Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.
Sedangkan Kepala sekolah SD Negeri Serpong 03 Ani Suhada mengatakan, pihaknya diminta Dinas Pendidikan menyiapkan anak didiknya bergabung dengan sekolah lain di kecamatan Serpong.
"Kami SD negeri Serpong 3 ikut berpartisipasi dengan mengirimkan 2 orang siswa berbusana adat Bugis. Dan satu lagi murid perempuan bergabung dengan perwakilan dari 21 sekolah negeri. Totalnya ada 44 Sekolah Dasar negeri di kecamatan Serpong", tambahnya.
Menurutnya, tema yang diusung mengenakan pakaian adat yang ada di nusantara dan mereka juga menampilkan pencak silat. Dirinya bangga dengan acara ini, satu memperkenalkan budaya kepada anak-anak, dan partisipasi pihaknya dalam mensukseskan acara tersebut. keanekaragaman ini bukan menjadi pemecah belah tapi menjadi pemersatu buat kita semua.
Ia berharap, kedepannya acaranya ini bisa digelar setiap tahun, tapi dengan konsep lebih detail. Acara yang digelar dalam rangka apa bagaimana teknisnya kalau perlu ada technical meeting jadi kita lebih bisa mempersiapkan dengan baik.
Sementara Asia Cindy orang tua dari Ratu Balqis mengungkapkan, putrinya dudu di kelas 5 satu kelas dengan Rizal. Keduanya mewakili SDN 03, satu sekolah hanya 2 yang terpilih. Sebagai orangtua Cindy antusias menemani putrinya ikut parade budaya.
"Melihatnya seperti ini dan dilibatkan selalu untuk SD 03 Serpong dan untuk prestasinya pun SD ini bagus, cuma untuk kedepannya kalau bisa seperti Kepala Sekolah katakan jangan dadakan paling tidak ada teknikal meeting. Last menit baru diinfokan tapi untuk anak-anak ini bagus, menambah wawasan dan belajar berani.