Nasional

Dubes Fadjroel: IKN Menciptakan Imajinasi Kebangsaan Baru

Oleh : luska - Kamis, 07/09/2023 15:19 WIB

Denpasar, INDONEWS.ID - Duta Besar LBBP RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menghadiri kegiatan Studium Generale Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Acara tersebut merupakan bagian dari penyambutan mahasiswa baru.  

Dalam kegiatan yang dibuka oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn tersebut, Dubes Fadjroel menyampaikan motivasi belajar dan berorganisasi serta visi besar Ibu Kota Nusantara kepada para peserta. Acara tersebut dihadiri oleh 760 mahasiswa baru ISI Denpasar dan 11 Mahasiswa Internasional penerima beasiswa Darmasiswa RI. 

Mantan Juru Bicara Presiden Jokowi tersebut memaparkan tentang pentingnya ada imajinasi baru terkait Ibu Kota Nusantara. “Kita ingin menciptakan imajinasi kebangsaan baru, IKN milik kita bersama, milik rakyat Indonesia. Jadi siapapun yang mencoba menghambat atau membatalkan akan berhadapan dengan rakyat Indonesia. Masa depan Indonesia, mahasiswa-mahasiswa baru Indonesia, termasuk ISI Denpasar ada di Ibu Kota Negara Nusantara”, tegas eksponen reformasi 1998 tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Dubes Fadjroel juga menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo kepada seluruh peserta bahwa pemindahan ibu kota merupakan bagian dari agenda transformasi bangsa. “Perpindahan ibu kota jangan dilihat sekadar memindahkan kantor tetapi juga ada perubahan dalam sistem kerja, transformasi ekonomi, hingga budaya…akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi”, tuturnya. 

Selanjutnya, Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan tersebut menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota juga adalah bagian dari ikhtiar Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sentris. “Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi bahwa bukan hanya membangun Jawa, membangun Sumatra, tapi membangun seluruh pelosok Tanah Air dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Tidak ada daerah yang dilupakan, tidak ada daerah yang dikesampingkan. Tidak ada daerah yang dianaktirikan, semuanya anak kandung Ibu Pertiwi”, tutup Dubes Fadjroel. 


 

Artikel Terkait