Daerah

Lahan Terbakar Seluas Sembilan Hektar di Sragen Berhasil Dipadamkan

Oleh : very - Selasa, 10/10/2023 16:30 WIB

Lahan terbakar di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah berhasil dipadamkan pada Senin (9/10). Lahan seluas sembilan hektar diketahui terbakar pada minggu (8/10) pukul 11.30 WIB.

Peristiwa ini dilaporkan warga yang melihat kepulan asap dari hutan jati milik warga sekitar.

“Sesaat kemudian petugas BPBD Kabupaten Sragen yang menerima laporan, segera menuju lokasi untuk melakukan pemadaman. Lokasi yang dituju yakni Desa Celap di Kecamatan Kedawung dan Desa Desi di Kecamatan Gesi,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (10/10).

Selain itu, kebakaran juga diketahui berasal dari salah satu warga yang membakar sampah pada pagi hari. Tanpa disadari api yang sekiranya sudah mati ternyata pada siang hari api tersebut masih menyala dan menjalar ke beberapa rumpun bambu. Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Sragen, unsur TNI-Polri, Tagana, Senkom, Relawan PB, Perangkat Desa dan Masyarakat segera menuju lokasi Desa Pilangsari di Kecamatan Ngrampal untuk melakukan operasi pemadaman.

Kalaksa BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro mengatakan pihaknya bersama tim gabungan telah berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

"Untuk hari ini sementara aman, tdk ada karhutla. Namun kemarin ada beberapa titik, alhamdulillah bisa dikendalikan," ujar Triyono melalui pesan singkat, Selasa (10/10).

Usai melakukan asesmen, koordinasi terus dilanjutkan dengan pemangku wilayah setempat agar kejadian serupa tidak terulang. Sembari menunggu petugas datang, warga diimbau untuk melakukan upaya pemadaman mandiri dengan pompa air, sprayer maupun gepyok untuk mencegah api meluas. Lebih lanjut warga diberikan sosialisasi untuk tidak sembarangan membakar sampah atau menyalakan api dilahan yang banyak ilalang dan rumput kering terutama dalam musim kemarau saat ini. ***

Artikel Terkait