Nasional

Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo Apresiasi Perkembangan Inovasi Kabupaten Sorong yang Makin Melejit

Oleh : Mancik - Rabu, 18/10/2023 15:59 WIB

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo.(Foto:Puspen Kemendagri)

INDONEWS.ID - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengapresiasi perkembangan inovasi di Kabupaten Sorong yang dinilai semakin melejit.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara utama dalam acara Peluncuran Laboratorium Inovasi (Labinov) Kabupaten Sorong. Kegiatan tersebut berlangsung di Distrik Aimas Sorong, Selasa (17/10/2023).

Dalam paparannya, Yusharto mengatakan, pada tahun 2022 Kabupaten Sorong melaporkan 10 inovasi terbaiknya melalui Indeks Inovasi Daerah (IID) dengan total nilai 46,14.

Pada tahun 2023, inovasi yang dilaporkan meningkat menjadi 12 inovasi dan meraih skor IID 47,63. Sama seperti tahun sebelumnya, pada tahun 2023, Kabupaten Sorong juga masuk nominasi sebagai kabupaten terinovatif kategori daerah tertinggal.

Guna terus meningkatkan inovasi di wilayahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong meluncurkan Labinov yang merupakan bentuk fasilitasi inovasi daerah oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Melalui Labinov tersebut, Yusharto optimistis Kabupaten Sorong dapat berkontribusi meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami sangat mengapresiasi dan menghargai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sorong beserta jajarannya. Laboratorium inovasi ini menjadi inkubator untuk lahirnya inovasi-inovasi baru," jelas Yusharto.

Dalam kesempatan itu, Yusharto mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mengirimkan tim validasi inovasi ke 43 daerah nominator termasuk Kabupaten Sorong. Kegiatan validasi tersebut sangat penting karena akan menjadi nilai komposit dalam penentuan nilai akhir Innovative Government Award (IGA) Tahun 2023.

Sementara itu, validasi lapangan di Kabupaten Sorong akan dilakukan terhadap penerapan inovasi Alat Pengamanan Petugas Keswan (ALPEGAS) sebagai inovasi non-digital, dan inovasi Sistem Informasi Pajak Bumi Bangunan-Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SIM PBB-BPHTB) yang merupakan inovasi digital.

"Kami yakin inovasi ini sudah diinisiasi demikian baik dan juga sudah mengikuti 8 variabel IID," ujarnya.

Kendati perkembangannya sangat baik, Yusharto terus mengingatkan Pemkab Sorong agar tidak cepat puas dengan hasil inovasi yang diterapkan.

Dirinya mendorong Pemkab Sorong agar terus berupaya menggali berbagai inovasi baru di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). "Setidak-tidaknya dua inovasi per tahun dari setiap OPD," tambahnya.

Yusharto berharap, Pemkab Sorong dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dengan inovasi yang tepat. Jangan berpikir inovasi sebagai beban karena membutuhkan anggaran yang besar. Menurut Yusharto, hal seperti itu merupakan pemikiran yang keliru.

"Jadikan inovasi itu sebagai penyelesaian atas kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Dengan demikian, Kabupaten Sorong dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan iklim inovasi di wilayah masing-masing," pungkasnya.*

Artikel Terkait