Nasional

SiDU Gelar Donasi Buku Tulis untuk Tingkatkan Kebiasaan Menulis Anak-anak

Oleh : very - Senin, 11/12/2023 17:59 WIB

Penyerahan buku tulis SiDU oleh Dr. Sugiyanto selaku Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek kepada salah satu penerima. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID – Sebagai komitmen untuk terus menggalakkan menulis dengan tangan, SiDU mendonasikan 300.000 buku tulis kepada sekolah-sekolah serta sekolah non formal atau komunitas di Indonesia.

Distribusi buku tersebut diberikan dengan kriteria tertentu, seperti sekolah formal yang telah mengikuti lomba menulis dengan jumlah karya lomba terbanyak, sekolah di daerah tertinggal, serta sekolah non formal atau komunitas yang memiliki tujuan sejalan dengan SiDU.

Seremonial simbolis penyerahan donasi buku tulis SiDU tersebut digelar dengan mengundang perwakilan dari sekolah dan komunitas di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Salemba-Jakarta Pusat, Senin (11/12).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Head of Marketing Domestic Business Stationery APP, Arif Darmawan, yang menjadi perwakilan dari buku tulis SiDU.

(Dr. Sugiyanto selaku Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek (tengah baju putih), Zulaika, M. Pd. selaku Kepala Bidang Persekolahan SD PKLK Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (kiri) dan Head of Marketing Domestic Business Stationery APP, Arif Darmawan. Foto: Ist)

Penyerahan buku tulis SiDU disaksikan oleh Dr. Sugiyanto selaku Widyaprada Ahli Madya Direktorat SD Kemdikbudristek, serta Zulaika, M. Pd. selaku Kepala Bidang Persekolahan SD PKLK Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap inisiatif Ayo Menulis.

Arif mengatakan, SiDU mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan literasi khususnya kemampuan menulis sejak dini.

“Kami percaya bahwa menulis dengan tangan adalah keterampilan dasar penting yang harus dikuasai oleh anak-anak. SiDU selain menyediakan berbagai kegiatan menulis, pada kesempatan ini SiDU memberikan donasi buku tulis sebagai sarana bagi pelajar untuk menulis dengan tangan. Donasi ini bukti komitmen SiDU agar menulis dengan tangan menjadi kegiatan yang menyenangkan,” ungkapnya.

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa meskipun terdapat penurunan poin literasi membaca di dunia, namun penurunan tersebut tidak lebih buruk dibanding negara lain di dunia yang mengikuti Program for International Student Assessment (PISA).

"Skor literasi membaca, kita melihat rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin. Tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Jadi secara signifikan lebih baik daripada rata-rata internasional," ungkapnya secara daring di laman YouTube Kemdikbudristek, Rabu (6/12/2023).

Dia menambahkan, lebih dari 80 persen negara yang mengikuti survei PISA ini mengalami penurunan skor literasi membaca.

“Di era digital semua jadi terasa dipermudah. Namun, untuk anak usia dasar ada hal-hal dan tahapan pertumbuhan yang tidak dapat dipermudah oleh digital,” tambahnya.

Sugiyanto selaku perwakilan dari Kemdikbudristek menanggapi hasil PISA 2023 sebagai tantangan bagi seluruh jajaran Kemdikbudristek RI untuk meningkatkan skor literasi di Indonesia.

Dia juga menyambut positif acara Ayo Menulis yang diselenggarakan oleh SiDU sebagai salah satu cara yang digagas oleh pihak swasta untuk membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas literasi pada tingkat SD.

“Kemdikbudristek memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi atas partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan melalui lomba menulis dengan tangan bertema ‘Harta Karun Indonesia’ yang telah meraih rekor MURI 2023. Dengan kondisi hasil literasi bagi siswa yang belum optimal, lomba ini dapat sebagai jembatan untuk lebih cepat mencapai keberhasilan. Apalagi menghadapi tantangan era globalisasi yang perlu dihadapi secara berkolaborasi oleh pemerintah, mitra pembangunan dan juga orang tua,” tutur Sugiyanto.

“Majalah CIA melalui gerakan Hak Baca Anak mengajak orang tua untuk terus berjuang memenuhi hal dasar tersebut,” ungkap Stefanie Augustin, pendiri Majalah CIA.

Stefanie mengatakan, membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling berkaitan. “SiDU berharap melalui menulis dengan tangan, anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang kompeten sehingga dapat bersaing secara global. SiDU dan Majalah CIA bersama-sama berkomitmen untuk terus memperjuangkan penguatan literasi anak Indonesia di tengah tantangan era digital,” katanya.

Program “Ayo Menulis” yang diselenggarakan oleh buku tulis SiDU bertujuan untuk menjadikan kegiatan menulis tangan sebagai hal yang menyenangkan bagi anak-anak Indonesia.

(Rangkaian kegiatan di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Salemba-Jakarta Pusat, Senin (11/12).

Pada tahun 2023 berbagai rangkaian kegiatan program ini telah sukses diselenggarakan, antara lain sosialisasi Ayo Menulis dan Lomba Menulis “Harta Karun Indonesia". Kegiatan ini melibatkan 745 sekolah dan menghasilkan 6.901 karya tulis tangan siswa dari seluruh Indonesia.

Melalui kegiatan tersebut, SiDU berhasil memecahkan Rekor MURI pada kategori "Lomba Menulis Tangan oleh Siswa Sekolah Dasar Terbanyak".

Survey kemampuan pelajar yang tergabung dalam negara-negara OECD – Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2023 baru saja di rilis pada tanggal 5 December 2023. Survey yang diselanggarakan setiap 3 tahun ini mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun.

SiDU adalah merk buku tulis unggulan APP Group. SiDU merupakan pemimpin pasar di kategori buku tulis. Selama hampir empat dekade, SiDU telah menemani kegiatan menulis anak Indonesia.

Produk SiDU Buku Tulis memiliki berbagai keunggulan, yaitu sampul tersedia dalam berbagai pilihan desain dan lembaran kertas di bagian dalam dibuat dengan ketebalan yang sesuai sehingga tulisan tidak tembus. Pelajari lebih lanjut mengenai program “Ayo Menulis Bersama SiDU” melalui http://www.ayomenulis.id. ***

Artikel Terkait