Daerah

Natal Bersama GEKIRA, Liona N. Supriatna: Jaga dan Pelihara Kasih Persaudaraan dalam Pemilu

Oleh : very - Rabu, 17/01/2024 10:38 WIB

Ketua Panitia Perayaan Natal Pengurus Daerah Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) – sayap Partai Politik Geridra - Dr. Iur. Liona N. Supriatna, S.H., M.Hum., dalam acara Natal Bersama di Bandung (16/1/2014). (Foto: Ist)

Bandung, INDONEWS.ID – Segenap komponen bangsa dihimbau untuk memelihara kasih dan persaudaraan menjelang Pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut dilakukan agar bangsa ini terhindar dari politik identitas, misinformasi, berita bohong (hoax) bahkan ujaran kebencian (hate speech) yang senantiasa menghantui bangsa ini setiap kali perhelatan pemilu.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Perayaan Natal Pengurus Daerah Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) – sayap Partai Politik Geridra - Dr. Iur. Liona N. Supriatna, S.H., M.Hum., dalam acara Natal Bersama di Bandung (16/1/2014).

Natal yang mengambil tema “Peliharalah Kasih Persaudaraan” (Ibrani 13:1) itu, kata pakar hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung tersebut, sangat cocok dengan dinamika politik saat ini, yang ditandai oleh tensi maupun persaingan politik yang semakin tinggi bahkan keras.

Tidak jarang, persaingan tersebut menimbulkan ketegangan karena seringkali dikaitkan dengan politik identitas, misinformasi berita bohong (hoax) bahkan ujaran kebencian (hate speech).

Oleh karena itu, Liona yang berpengalaman menjadi Dekan FH Unpar (2019-2023) itu, berpesan kepada seluruh komponen bangsa untuk taerus menjaga dan memelihara kasih persaudaraan menjelang pemilu.

“Makna peliharalah kasih persaudaraan adalah menjaga hubungan yang erat dan harmonis dengan sesama anak bangsa. Kasih persaudaraa adalah perintah Tuhan Allah, oleh karena itu kasih persaudaraan dapat mengikat kita lebih dari ikatan darah dan dapat membantu kita mengatasi semua persoalan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kasih persaudaraan harus kita maksimalkan untuk membangun kebersamaan dan kebersatuan sebagai keluarga Bangsa Indonesia,” ujarnya.

 

Alumnus FH Justus Liebig University, Jerman dengan predikat Cum Laude itu menegaskan bahwa disadari atau tidak, hidup berbangsa dan bernegara akan selalu mengalami gesekan akibat perbedaan dalam berinteraksi satu dengan lainnya.

Karena itu, katanya, sebagai warga negara yang baik setiap warga Indonesia harus menyikapinya secara positif. “Sebab jika kita menyikapinya secara negatif, maka bisa saja kita justru selalu memiliki prasangka buruk, memunculkan konflik, memandang rendah orang lain, atau bahkan lari dari setiap masalah yang ada dari pada menyelesaikannya,” ujarnya.

Alumnus PPRA Angkatan 58 Lemhannas RI itu mengatakan, agar kita bisa menghadapi perbedaan tersebut, maka semua warga selalu harus berpikir dan bersikap secara positif sambil terus memelihara kasih persaudaraan.

Selain itu, yang juga dituntut adalah senantiasa memahami dan mengamalkan Pancasila, yang sama dengan dengan melaksanakan perintah Allah.

Perintah tersebut adalah menanam dan merawat kebhinekaan dengan perasaan kasih persaudaraan, yakni perasaan kasih yang saling memiliki layaknya seorang saudara, dalam cakupan yang lebih luas yakni sebagai bangsa Indonesia.

“Melalui kasih ini, hubungan persaudaraan sesama bangsa Indonesia bermakna lebih dari ikatan darah keluarga, karena kasih itu dapat mengikat semua orang. Dengan demikian, maka sebagai anak bangsa Indonesia dapat bertumbuh menjadi kuat bersama-sama, serta dapat membangun harapan bersama-sama,” kata Caleg DPR RI Dapil 1 Jawa Barat, Bandung Cimahi itu. ***

Artikel Terkait