Gaya Hidup

Prof. Tjandra Yoga Aditama: Jangan Berbuka Puasa dengan Merokok

Oleh : very - Kamis, 21/03/2024 22:50 WIB

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Kita hampir menjalankan puasa selama 10 hari di bulan suci Ramadan tahun ini.

Ada kebiasaan di beberapa kalangan untuk membuka puasa dengan mengisap satu dua batang rokok.

Pertanyaanya, boleh kah kita melakukan kebiasaan tersebut?

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataannya mengatakan terkait kebiasaan merokok di bulan puasa ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian.

Pertama, untuk para perokok, di luar bulan puasa, sulit rasanya beraktivitas jika tidak merokok. Tetapi selama puasa ini maka semua dapat terus aktif beraktivitas dari pagi sampai sore hari.

“Artinya, memang tidak benar pendapat bahwa harus merokok dulu baru bisa bekerja, pengalaman nyata di bulan puasa ini membuktikan sebaliknya,” ujarnya di Jakarta.

Kedua, ada sebagian teman yang begitu beduk berbuka maka langsung merokok.

Prof Tjandra mengatakan bahwa hal ini tentu bukan hal yang baik, dan harus dihindari. Ada beberapa hal harus menghindari hal tersebut. Pertama, kita tahu bahwa dianjurkan kita berbuka dengan yang manis, misalnya kurma, jadi bukan dengan merokok.

Kedua, dari kacamata kesehatan maka tentu kita harus berbuka dengan makanan yang sehat dan bergizi, dan kita semua tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Jadi jangan berbuka dengan merokok.

Ketiga, sesudah kita berpuasa seharian maka tentu kita relatif agak lemah. Jadi tentu sangat tidak baik kalau keadaan itu lalu diperburuk lagi dengan merokok untuk berbuka.

Hal ketiga tentang merokok dan puasa adalah seharusnya puasa Ramadan tahun ini dipakai sebagai momentum untuk berhenti merokok. “Kan sudah terbukti bahwa kita dapat beraktivitas dengan baik dari pagi sampai sore, jadi ‘ketagihan’ rokok sudah bisa kita kendalikan. Nah, kenapa pengendalian ini tidak kita teruskan saja untuk berhenti merokok sepenuhnya, baik pagi sampai sore dan dilanjutkan sampai malam harinya,” ujarnya.

Karena itu, puasa Ramadan harus menjadi momen  bagi kita untuk hidup sehat tanpa rokok. “Dan karena rokok merusak kesehatan maka kita dapat momentum juga menjauhi kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait