Penulis: Dr. Erik Tapan, MHA (Penulis Buku Kesehatan)
Saat ini di socmed sedang viral mengenai gagal ginjal pada anak-anak. Salah satu hal yang belum lepas dari ingatan kita semua, gagal ginjal akibat keracunan zat pengawet pada obat sirup yang ditujukan untuk anak-anak.
Ada yang mengatakan agar ke depan, masyarakat khususnya ibu-ibu lebih berhati-hati jika memberi obat kepada anak sebagai langkah pencegahannnya.
Kelihatannya peringatan tersebut masuk akal tapi menurut penulis jika berkaca pada kasus penggunaan bahan pengawet obat sirup tersebut, rasanya tidak ada yang bisa dilakukan oleh orang tua.
Kecuali mereka mau memeriksakan kandungan obat tersebut ke laboratorium setiap kali ingin meminumkan kepada anaknya. Betapa repotnya.
Bahkan menurut berita, produsen/pabrik obat sendiri pun tidak mengetahui bahwa grade pengawet obat sirup tersebut bukanlah medical grade alias yang bisa dikonsumsi manusia. Jadi pada kasus demikian dari sisi orang tua, tidak ada yang bisa dilakukan.
Bagaimana dengan penyebab gagal ginjal pada anak lainnya?
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anak menderita gagal ginjal. Berdasarkan lokasi/anatomi, penyebab penyakit ginjal pada adak dibagi 3 yaitu Pre Renal, Renal dan Post Renal. Renal artinya ginjal.
Penyebab Pre Renal seperti kurang minum hingga dehihdarasi, adanya perdarahan, luka berat, infeksi berat dan kelainan jantung.
Sedangkan pada Renal bisa ditemui seperti kelainan ginjal bawaan, glomerulonefritis, kelainan pembuluh darah ginjal hingga kerusakan organ ginjal.
Post Renal karena masalah pada saluran kemih (kelainan bawaan, seperti spina bifida, dan lainnya) dan penyumbatan saluran kemih.
Pencegahan
Gagal Ginjal pada anak bisa dicegah antara lain dengan:
1. Sejak dalam masa kandungan, Ibu Hamil harus rutin memeriksakan kandungan termasuk mengecek agar tidak terjadi kekurangan nutrisi selama kehamilan, misalnya asam folat yang bisa menyebabkan anak dilahirkan dengan kecacatan/spina bifida.
2. Menghindari terjadinya infeksi pada Ibu Hamil.
3. Jika ada garis keturunan penyakit (terutama yang berakibat pada ginjal), konsultasikan selalu dengan dokter.
4. Anak harus rutin diperiksa kesehatannya dan memperoleh vaksin sesuai dengan jadwal.
5. Anak harus dibiasakan makan dan minum bergizi dengan diet seimbang.
6. Jika anak mengalami demam atau muntaber yang berkepanjangan, harus cepat-cepat ke IGD agar tidak terjadi dehidrasi.
7. Mendeteksi adanya penyakit hipertensi dan diabetes pada anak.
8. Jangan tergiur dengan penawaran makanan / minuman / permen warna-warni yang tidak jelas kandungannya.
9. Hindari untuk rutin jajan bakso, nugget, dan lainnya, utamakan masak sendiri.
10. Biasakan minum air putih dibandingkan air berwarna / berpengawet.
Semoga dengan informasi ini, semakin menyadarkan para orang tua untuk selalu mewaspadai setiap kelainan yang ada pada anak sehingga tidak berakibat fatal dan menyesal seumur hidup.