INDONEWS.ID

  • Senin, 20/04/2020 21:01 WIB
  • Achmad Yurianto: Covid-19 Dapat Dicegah dengan Disiplin dan Gotong Royong

  • Oleh :
    • Mancik
  Achmad Yurianto: Covid-19 Dapat Dicegah dengan Disiplin dan Gotong Royong
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan, Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan semangat gotong royong yang dilakukan oleh seluruh elemen bangsa secara terus menerus tanpa terputus.

"Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat dan smenagat gotong royong. Mari gunakan masker, mari disiplin jaga jarak, mari disiplin hindari kerumunan. Ini harus dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus tidak boleh terputus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto melalui keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (20/04/2020)

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

Yurianto mengajak seluruh masyarakat untuk melawan COVID-19 dengan meningkatkan imunitas diri, tetap sabar dan tenang juga tidak panik, istirahat yang cukup dan teratur, jaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Dia juga menekankan bahwa pencegahan COVID-19 harus dilakukan secara gotong royong mulai dari pemerintah pusat sampai ke desa, ke tingkat RT/RW, dan di keluarga.

Baca juga : Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan

Beberapa daerah telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang harus dipatuhi oleh setiap warga.

Tujuan dilakukannya PSBB, untuk menghentikan penyebaran virus agar tidak semakin banyak dan semakin luas dikarenakan penularan lokal yang masih terjadi sampai saat ini.

Baca juga : Covid Berubah Status, Peralihan ke Endemi Kuncinya Partisipasi Masyarakat

Karena itu, diperlukan adanya penegakan hukum dengan dibantu oleh aparat negara yang ditujukan supaya masyarakat disiplin dan mematuhi PSBB secara baik dalam rangka membendung penyebaran COVID-19 agar dapat dihentikan.

Menurut Yurianto, masyarakat sekarang ini sudah makin banyak yang memahami bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Dia mengapresiasi aksi solidaritas masyarakat dengan menolong sesama pada masa kesulitan seperti saat ini.

Masyarakat tidak hanya peduli dalam mengatasi kesehatan untuk pencegahan COVID-19, tapi juga peduli terhadap dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19 dengan memastikan agar rodak perekonomian di masyarakat tetap bergerak.

"Sikap gotong royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti saat ini. Bilamana ada warga bergejala Covid-19 dan melakukan isolasi diri, kita berharap saling bantu dan tidak mengucilkannya. Juga membantu tetangga dengan membeli produk yang dijual. Keberhasilan ini tergantung peran serta masyarakat, kerja sama RT/RW, desa," kata dia.

Dia berharap, warga di tingkatan RT/RW memberikan dukungan apabila ada tetangganya yang melakukan isolasi mandiri baik perorangan atau secara berkelompok.

Selain itu juga, masyarakat diminta kepatuhannya dalam menerapkan PSBB.

Upaya gotong royong di tingkatan masyarakat tersebut kemudian diperkuat oleh upaya dari level pemerintah dengan melakukan pengujian sampel secara masif dan penelusuran kontak dekat yang agresif dilakukan oleh dinas kesehatan dibantu aparat pemerintahan setempat.*

 

 

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Sadarkan Pentingnya Kemandirian Sektor Kesehatan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Covid Berubah Status, Peralihan ke Endemi Kuncinya Partisipasi Masyarakat
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas