INDONEWS.ID

  • Kamis, 30/04/2020 12:30 WIB
  • Kasus Positif Covid-19 Jakarta Menurun, Fahira Idris Minta PSBB Diperkuat

  • Oleh :
    • Mancik
Kasus Positif Covid-19 Jakarta Menurun, Fahira Idris Minta PSBB Diperkuat
Senator asal Daerah Pemilihan DKI Jakarta, Fahira Idris.(Foto:Istimewa)

Jakarta,INDONEWS.ID - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas yang disiarkan di akun youtube Sekretariat Kabinet, Senin (27/4) menyebut kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta mengalami perlambatan pesat.

Menurut Fahira Idris, perlambatan jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta merupakan momentum untuk memperkuat formulasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dengan demikian, tingkat penyebaran dapat ditekan sampai pada titik terendah.

Baca juga : Raih 26,7 Persen Suara Pemilih Sulut, Maya Rumantir Dipastikan Kembali Terpilih Jadi Anggota DPD RI

"Jika kasus positif Covid-19 di Jakarta melambat artinya kita harus semakin disiplin. Ini agar ke depan benar-benar tidak lagi ditemukan kasus baru. Melambatnya kasus di DKI, juga harus menjadi momentum bagi Pemerintah untuk semakin memperkuat formulasi PSBB," kata Senator Daerah Pemilihan DKI Jakarta Fahira Idris,Jakarta,(30/04/2020)

Kondisi pelambatan secara signifikan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta harus menjadi bahan evaluasi bagi semua para pemangku kepentingan percepatan penanganan Covid-19 baik yang ada di Pusat maupun daerah.

Baca juga : TKN Prabowo-Gibran Akui Program Makan Siang Gratis Lanjutkan Program Anies Baswedan

Evaluasi ini bertujuan untuk memperkuat lagi berbagai formulasi kebijakan agar ke depan kasus positif Covid-19 tidak hanya flat atau landai tetapi juga mampu menembus nol kasus.

Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR ini berharap, dalam beberapa waktu ke depan, Indonesia bisa mengikuti capaian beberapa negara lain yang mengalami kemajuan signifikan dalam penangangan Covid-19.

Baca juga : Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur

Beberapa negara seperti Selandia Baru melaporkan bahwa telah mampu menghentikan penyebaran Covid-19 dan mulai membuka sejumlah kegiatan bisnis, fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Kemajuan juga telah diperoleh Malaysia yang melaporkan bahwa kebijakan karantina wilayah mereka berhasil menghambat penyebaran virus corona covid-19, salah satunya adalah tidak ada korban meninggal dunia sejak 26 April 2020.

Sementara Vietnam telah melonggarkan kebijakan social distancing atau jaga jarak pada pekan ini.

Keputusan tersebut diambil Vietnam setelah tak ada kasus baru Covid-19 selama enam hari berturut-turut dan tidak ada kasus meninggal.

"Kita berdoa dan berharap kebijakan PSBB ini mampu membawa kepada sebuah titik kepastian, seperti yang telah dialami beberapa negara di dunia. Tetapi tentunya sebuah kebijakan dalam hal ini PSBB terlebih pada kondisi seperti ini harus terus dievaluasi dan diperkuat. Prinsipnya kebijakan yang kita ambil dan implementasinya di lapangan kecepatannya harus mampu mendahului kecepatan penyebaran virus ini. Karena hanya dengan begitu kita bisa menang melawan virus ini," tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Raih 26,7 Persen Suara Pemilih Sulut, Maya Rumantir Dipastikan Kembali Terpilih Jadi Anggota DPD RI
TKN Prabowo-Gibran Akui Program Makan Siang Gratis Lanjutkan Program Anies Baswedan
Indikator: Elektabilitas Ganjar 43,9 Persen, Prabowo 33,8 Persen dan Anies 14,4 Persen di Jawa Timur
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas