INDONEWS.ID

  • Jum'at, 29/05/2020 13:30 WIB
  • Jokowi Masukan Penyakit TBC, DBD dan Stunting dalam Agenda Strategis Nasional

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Jokowi Masukan Penyakit TBC, DBD dan Stunting dalam Agenda Strategis Nasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, memutuskan Ibu Kota Indonesia harus dipindah ke luar Pulau Jawa mengingat Jakarta sudah sangat padat dan rawan bencana.

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kabinet Indonesia Maju agar memikirkan penanganan beberapa wabah penyakit yang masuk dalam agenda strategis nasional.

Jokowi menilai diperlukannya keserius menangangi penyakit-penyakit tersebut karena memiliki dampak langsung terhadap kehidupan rakyat misalnya TBC, malaria,HIV/AIDS hingga stunting.

Baca juga : Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi dalam Ratas Evaluasi Proyek Startegis Nasional untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak Covid-19 yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/5).

"Di bidang kesehatan, kita memiliki agenda besar, yaitu menurunkan stunting, pemberantasan TBC, malaria, demam berdarah, HIV/AIDS, dan juga berkaitan dengan gerakan hidup sehat yang harus terus kita kerjakan," kata Jokowi.

Baca juga : Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan agenda-agenda strategis harus jadi prioritas bagi kepentingan nasional. Dia tidak ingin agenda-agenda ini berhenti saat pandemi.

Meski begitu, kata Jokowi, bukan berarti juga pemerintah menganggap enteng pandemi corona. Menurutnya, semua harus berjalan seimbang demi kepentingan bangsa.

Baca juga : Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU

"Ini artinya kita harus fokus menangani dan mengendalikan Covid, tapi agenda-agenda strategis yang berdampak besar bagi kehidupan rakyat juga tidak boleh lupakan," tuturnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah mulai menggaungkan rencana penerapan kenormalan baru atau new normal. Pemerintah mengajak masyarakat kembali beraktivitas di tengah pandemi corona dengan memerhatikan protokol kesehatan.

Wacana itu dimulai saat Presiden Joko Widodo meminta masyarakat hidup berdamai dengan virus corona. Ia pun telah berkunjung ke sejumlah pusat keramaian di Jabodetabek untuk memastikan kesiapan new normal.

Selain sarana transportasi umum dan pusat perbelanjaan, pemerintah juga menyebut akan melonggarkan rumah ibadah. Menteri Agama Fachrul Razi rencananya sore ini akan mengumumkan protokol beribadah di tempat umum selama pandemi corona.*(Rikard Djegadut)

Artikel Terkait
Pulihkan Pasokan Air untuk Sentra Pangan di Sigi, Presiden Jokowi Didampingi Menteri Basuki Resmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa
Jokowi Lantik Menko Polhukam dan Menteri ATR/BPN Rabu, Beredar Nama Hadi Tjahjanto dan AHY
Tanggapi Hasil Hitung Cepat Pemilu, Presiden Jokowi: Sabar, Tunggu Hasil Resmi dari KPU
Artikel Terkini
Mendagri Lantik Sadali Ie sebagai Pj. Gubernur Maluku
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas